Abstract :
Kehamilan dengan anemia merupakan kondisi alamiah yang unik karena
meskipun bukan penyakit, tetapi seringkali menyebabkan komplikasi akibat
berbagai perubahan anatomi serta fisiologis dalam tubuh ibu. Salah satu
perubahan fisiologis adalah perubahan hemodinamik (aliran darah) volume
plasma terjadi dalam proporsi yang lebih besar jika di banding dengan
peningkatan eritrosit sehingga menjadi penurunan konsentrasi hemoglobin (Hb)
akibatnya terjadi anemia (Natalia 2017). Volume plasma meningkat 45%-65%
dimulai pada trimester II kehamilan, dan maksimum terjadi pada bulan ke 9 dan
meningkat sekitar 1000 ml, menurun sedikit menjelang aterm serta kembali
normal 3 bulan setelah partus. Ibu yang mengalami anemia pada kehamilan
terjadi karena kekurangan zat bezi, dan asam folat. sehingga kadar hemoglobin
ibu pada trimester 1 dan 3 di bawah 11g/dl, sedangkan pada trimester 2 kadar
hemoglobin nya 10,5g/dl sehingga perlu mengkomsumsi zat besi dan asam folat
agar kadar hemoglobin terpenuhi. (Wlly 2017).
Tanda dan gejala anemia yang terjadi pada Ny. K adalah keluhan ibu yang
mengatakan bahwa ia cepat lelah dan pusing. Selain itu, ditemukan bahwa
konjungtiva ibu sedikit pucat. Semua tanda dan gejala tersebut merupakan tanda
dan gejala dari anemia. Bahaya yang mungkin akan terjadi pada ibu hamil
dengan anemia tidak ditemui pada Ny. K selama kehamilannya. Ibu tidak
mengalami abortus, tidak pernah perdarahan, tidak KPD, dan pertumbuhan
janinnya sesuai dengan bertambahnya usia kehamilan.
Penanganan umum anemia dilakukan dengan cara : Minum Tablet tambah
darah (FE) sebanyak 90 butir selama kehamilan di antara waktu makan atau 30
menit sebelum makan. Hindari mengkonsumsi zat besi bersama dengan kalsium
(susu, antacid, suplemen prenatal). Konsumsi zat besi bersama dengan vitamin c
yang dapat diperoleh dari buah-buahan seperti jeruk, kiwi, pepaya, strawberry
atau dari sayuran hijau seperti bayam, brokoli dan kacang-kacangan. Konsumsi
daging sapi, daging ayam, dan ikan atau makanan yang zat besinya lebih mudah
diserap dan digunakan daripada zat besi dalam makanan lain.
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada ibu dari masa kehamilan
hingga KB diharapkan ibu dan bayi dalam kondisi yang sehat dan ibu mau
menerima dan mengikuti anjuran yang diberikan.