Institusion
Politeknik Kesehatan RS Dr Soepraoen Kesdam V
Author
Ummah, Arsya Aida Bintari Himmatul
Subject
Datestamp
2023-08-23 06:13:01
Abstract :
Jumlah kunjungan ANC Ny.?D? telah sesuai dengan teori bahwa
pemeriksaan antenatal minimal 1 kali pada trimester satu, 1 kali pada trimester
dua, dan 2 kali pada trimester ketiga. Jadi Ny.?D? telah memenuhi kunjungan
ANC dengan frekuensi sebanyak 8 kali. Pelayanan yang dilakukan pertama kali
adalah timbang badan (BB), mengukur tinggi badan (TB) dan mengukur tekanan
darah. Ny.?D? mengalami kenaikan berat badan selama masa kehamilan dimana
berat badan sebelum hamil yaitu 62 kg dan berat badan di usia kehamilan 39
minggu yaitu 74 kg, dimana berat badan Ny.?D? mengalami kenaikan 12 kg
selama masa kehamilan.
Post partum adalah suatu periode dalam minggu-minggu pertama setelah
kelahiran. Lamanya periode ini tidak pasti, sebagaian besar menganggapnya
antara 4 sampai 6 minggu. Walaupun masa yang relative tidak komplek
dibandingkan dengan kehamilan, nifas ditandai oleh banyaknya perubahan
fisiologis. Beberapa dari perubahan tersebut mungkin hanya sedikit menggagu
ibu, walaupun komplikasi serius juga sering terjadi (Cunningham, F Garry, 2013).
Pada saat persalinan ditolong oleh bidan dan peneliti melakukan
observasi segera setelah lahir sampai dengan 2 jam post partum. Dan pada saat
kala 1 fase laten untuk mencapai pembukaan lengkap membutuhkan waktu ± 5
jam. Kala II berlangsung selama 1 jam 25 menit. Lama kala III pada Ny.?D? ±14
menit. Pada kala IV ini Ny.?D? didapatkan data bahwa tekanan darah ibu 120/80
mmHg, nadi 84x/menit, pernafasan 24x/menit, suhu 36,8° C, perdarahan ± 75
cc, tinggi fundus uteri 1 jari di bawah pusat, kontraksi uterus baik, kandung kemih
kosong, laserasi pada perineum derajat 2.
Nifas diakukan 2 kali kunjungan, dan dalam melakukan kunjungan nifas
peneliti juga melakukan kunjungan neonatus dan KIE perencanaan penggunaan
KB. Kunjungan I peneliti melakukan pemeriksaan pada ibu nifas yaitu
pemeriksaan fisik, keadaan umum ibu, TTV, ASI keluar lancar atau tidak ,
pengeluaran lochea, kontraksi, dan jumlah perdarahan. Kunjungan ke II peneliti
melakukan pemeriksaan pada ibu yaitu keadaan umum ibu, TTV dan
pemeriksaan genetalia,serta melakukan KIE tentang perencanaan penggunaan
KB dan ibu merencanakan akan menggunakan KB MOW. Sedangkan asuhan
neonatus yaitu melakukan pemeriksaan umum bayi, memastikan bayi tidak
hipotermi dan melihat apakah tali pusat sedah lepas atau belum.
Penanganan HPP yaitu dengan cara melakukan tindakan KBI, KBE, KAA
kemudian melakukan pemasangan RL dan didrip oksitosin, melakukan
pemantauan manajemen aktif kala III. Lalu melakukan skrinning kehamilan.
Saran saya, melakukan edukasi kepada ibu hamil, melakukan peningkatan
fasilitas kesehatan, dan memberikan informasi edukasi tentang pemilihan KB
yang tepat dan apa saja resiko yang dapat terjadi pada ibu hamil dan bersalin.
KB yang disarankan untuk Ny. ?D? dengan persalinan HPP adalah MOW atau
MOP karena jumlah anak sudah termasuk banyak, Ny ?D? dan suami juga sudah
tidak ingin menambah anak dan usia Ny. ?D? dan suami juga sudah memenuhi
syarat untuk melakukan MOW ataupun MOP. Untuk Ny. ?D? masih
merencanakan untuk melakukan MOW atau MOP dikarenakan masih ingin
berunding dengan suaminya