Abstract :
Asuhan Kebidanan dilakukan pada Ny ?A? dengan usia 22 tahun pada kehamilannya
yang pertama, dimana kehamilan Ny ?A? ini termasuk ke dalam kehamilan dengan resiko
tinggi dengan total Skor Poedji Rochyati 6. Pada kehamilan dengan kasus Tinggi Badan
Kurang memiliki resiko terjadi komplikasi pada masa kehamilan, bersalin, nifas, bayi baru
lahir sehingga untuk meminimalisir terjadinya komplikasi lebih lanjut, maka diperlukan
asuhan kebidanan komprehensif secara continuity of care (COC) yang diberikan pada ibu
dengan memberikan asuhan secara langsung pada ibu hamil Trimester III, Ibu bersalin, ibu
nifas, BBL dan neonatus, serta pemilihan alat kontrasepsi. Diharapkan mampu memberikan
Asuhan Kebidanan Komprehensif mulai dari kehamilan Trimester III dengan Tinggi Badan
Kurang, persalinan, nifas, BBL dan neonatus, sampai penggunaan alat KB sehingga bisa
mencegah komplikasi, meningkatkan derajat kesehatan ibu dan bayinya dengan
menggunakan pendekatan manajemen kebidanan.
Perencanaan asuhan dibuat sesuai dengan kebutuhan pasien dan dilakukan
kunjungan pada waktu hamil sebanyak 1 kali, pendamping persalinan 1 kali, kunjungan nifas
sebanyak 3 kali mencangkup kunjungan neonatus 3 kali dan kunjungan keluarga
berencana. Asuhan yang diberikan pada kehamilan Trimester III yaitu pemeriksaan fisik,
pemeriksaan laboratorium, memberikan konseling KB , dan melakukan kolaborasi dengan
Dokter Sp.OG berkaitan dengan kehamilan resiko tinggi yang terjadi pada ibu. Pada saat
persalinan, proses persalinan melalui tindakan operasi Sectio Caesarea yang ditolong oleh
Dokter Sp.OG, Bidan, Dokter Anastesi, Perawat instrumentor, 2 asisten dokter di Ruang
Operasi, penanggung jawab ruangan OK dan Peneliti. Kemudian segera dilakukan penilaian
awal, apgar score, pemeriksaan antropometri pada bayi baru lahir kemudian melakukan
observasi pada bayi dan ibu sampai dengan 2 jam post partum.
Pada masa Nifas dilakukan kunjungan sebayak 3 kali, dan dalam melakukan
kunjungan nifas peneliti juga melakukan kunjungan neonatus. Kunjungan Nifas ke I peneliti
melakukan pemeriksaan pada ibu nifas yaitu pemeriksaan umum (keadaan umum & TTV),
pemeriksaan fisik, ASI keluar lancar atau tidak, Involusi uteri, Kontraksi uterus, Kandung
kemih, dan perdarahan. Sedangkan asuhan untuk Kunjungan Neonatus I yaitu melakukan
pemeriksaan umum (keadaan umum & TTV), pemeriksaan fisik, perawatan tali pusat dan
menjaga bayi agar tetap hangat (mencegah hipotermia). Kunjungan Nifas ke II peneliti
melakukan pemeriksaan umum (keadaan umum dan TTV) pada ibu, tanyakan ASI lancar
atau tidak dan pemeriksaan luka bekas operasi SC, TFU, kontraksi uterus dan lochea.
Asuhan untuk Kunjungan Neonatus II yaitu dilakukan pemeriksaan umum (keadaan umum
dan TTV), dan keadaan tali pusat, terdapat tanda-tanda infeksi atau tidak. Kunjungan Nifas
ke III, peneliti melakukan asuhan pada ibu yaitu pemeriksaan umum kepada ibu, TTV dan
memastikan masa nifas berjalan dengan baik sedangkan untuk Kunjungan Neonatus III
yaitu memeriksa keadaan umum bayi, kaji tanda bahaya bayi baru lahir, memastikan bayi
mendapat cukup nutrisi dan mengingatkan ibu tentang jadwal imunisasi bayi.
Pada perencanaan KB ibu diberikan KIE tentang macam- macam KB, dan ibu
berencana untuk menggunakan KB Suntik 3 bulan.
Hasil dari asuhan yang telah diberikan mulai dari kehamilan Trimester III, persalinan,
Bayi baru lahir dan neonatus, nifas, dan kontrasepsi telah sesuai dengan rencana dan
kebutuhan pasien. Diharapkan pelayanan kesehatan terus mempertahankan asuhan yang
diberikan secara COC sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak.