Abstract :
Pada kasus ketidaknyamanan pada nyeri punggung dapat dilakukan
pemberian konseling pada ibu hamil, yang dapat diterapkan ibu hamil yaitu posisi
tidur yaitu dengan tidak terlentang. Bisa dengan mempertahankan postur tubuh
yang baik dan menggunakan bra yang dapat menyangga dan aman untuk ibu,
sebaiknya menghindari posisi membungkuk yang terlalu lama, berjalan yang
terlalu lama dan tidak diselingi dengan istirahat, dan mengangkat beban yang
terlalu berat. Sebaiknya mengurangi hal-hal yang dapat menyebabkan nyeri
punggung pada masa kehamilan selain itu untuk mengurangi nyeri punggung
salah satunya adalah tidur diatas matras yang padat dengan cara menggunakan
bantal, menopang kaki bagian atas dengan bantal, menopang abdomen dengan
bantal posisikan senyaman ibu hamil saat tidur sebaiknya berguling lengan untuk
mendorong. Mengompres dengan air hangat dan es untuk meredakan rasa nyeri
serta gunakan korset untuk meredakan rasa nyeri (Romauli, 2015).
Kasus diambil di PMB Sri Wahyuningsih Pakisaji, Kabupaten Malang,
Provinsi Jawa Timur dari tanggal 20 Februari 2023 s.d 15 April 2023. Metode
asuhan dalam LTA ini adalah dengan wawancara, observasi, dan
penatalaksanaan asuhan. Subjek dalam asuhan ini adalah Ny.A usia 27 tahun
G2P1Ab0 yang mengalami kehamilan dengan nyeri punggung pada
usia kehamilan 38 minggu di PMB Sri Wahyuningsih Pakisaji. Hasil asuhan
kebidanan secara komprehensif pada Ny.A selama kehamilan trimester III yang
dialami oleh Ny.A berlangsung dalam kondisi fisiologis, Ibu telah diberikan
penanganan sesuai dengan kebutuhan ibu. Kesejahteraan janin selama
kehamilan berlangsung dengan baik dengan DJJ dalam batas normal dan
gerakan dirasakan aktif oleh ibu. Perkembangan dan kondisi ibu dan janin selama kehamilan trimester III terpantau baik meskipun ibu mengalami nyeri
punggung.
Pada usia kehamilan 39 minggu Ny.A melahirkan anak keduanya secara
normal dan tidak ada penyulit. Bayi baru lahir menangis kuat, warna kemerahan,
dan gerak aktif, berat badan 3400 gram, Panjang 50 cm, jenis kelamin
perempuan asuhan pada masa neonatus berlangsung dengan normal. Pada
masa Nifas dilakukan kunjungan sebayak 3 kali. Kunjungan Nifas ke I peneliti
melakukan pemeriksaan pada ibu nifas yaitu pemeriksaan umum (keadaan
umum & TTV), pemeriksaan fisik, ASI keluar lancar atau tidak, Involusi uteri,
Kontraksi uterus, Kandung kemih, dan perdarahan. Sedangkan asuhan untuk
Kunjungan Kunjungan Nifas ke II peneliti melakukan pemeriksaan umum
(keadaan umum dan TTV) pada ibu, tanyakan ASI lancar atau tidak, TFU,
kontraksi uterus dan lochea. Asuhan untuk Kunjungan Nifas ke III, peneliti
melakukan asuhan pada ibu yaitu pemeriksaan umum kepada ibu, TTV dan
memastikan proses involusi berjalan dengan baik dan selama kunjungan tidak
dilakukan pemeriksaan CVAT, DRA dan Tanda Homan. Serta pada asuhan Ny.
A mengalami kecemasan saat melakukan buang air kecil, sebab pada pasca
persalinan area vagina dan anus(perenium) akan mati rasa, ini karena saraf
didalam dan sekitar vagina merenggang karena kelahiran bayi. Kondisi akan
kembali normal dalam beberapa hari ke depan.
Pada asuhan bayi dan neonatus di dapatkan bayi dalam keadaan normal
lahir normal dan penilaian awal baik, peneliti melakukan kunjungan sebanyak 3
kali Neonatus I yaitu melakukan pemeriksaan umum (keadaan umum & TTV),
pemeriksaan fisik, perawatan tali pusat dan menjaga bayi agar tetap hangat
(mencegah hipotermia). Kunjungan Neonatus II yaitu dilakukan pemeriksaan
umum (keadaan umum dan TTV), dan keadaan tali pusat. Kunjungan Neonatus
III yaitu keadaan umum bayi, tanda-tanda infeksi, memastikan bayi mendapat
cukup nutrisi dan mengingatkan ibu tentang jadwal imunisasi bayi.
Pada Keluarga berencana ibu sudah memilih untuk menggunakan
kontrasepsi Suntik 3 Bulan dan telah diberikan konseling dari bidan. Hasil dari
asuhan yang telah diberikan mulai dari kehamilan Trimester III, persalinan, Bayi
baru lahir dan neonatus, nifas, dan kontrasepsi telah sesuai dengan rencana dan
kebutuhan pasien. Diharapkan pelayanan kesehatan terus mempertahankan
asuhan yang diberikan secara komprehensif sehingga meningkatkan derajat
kesehatan ibu dan anak.