Abstract :
Kemajuan suatu negara dipengaruhi oleh kualitas sumber daya
manusia (SDM) yang dimilikinya. Berbagai penelitian mengungkapkan
bahwa kekurangan gizi, terutama pada usia dini akan berdampak pada
tumbuh kembang anak. Gizi kurang pada anak usia dini juga berdampak
pada rendahnya kemampuan kognitif dan kecerdasan anak, serta
berpengaruh terhadap menurunnya produktivitas anak (Kemenkes RI,
2014).
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain
penelitian Deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang
bertujian untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala
yang ada, yaitu gejala yang ada saat penelitian dilakukan. Penelitian
deskriptif tidak bertujuan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya
menggambarkan ?apa adanya? tentang suatu variabel, gejala atau keadaan
(Zellatifanny&Mudjiyanto, 2018).
Posyandu Melati dilaksanakan setiap akhir bulan yang biasanya
dilaksanakan pada tanggal 20. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 22 Juli
2023 dengan mengikuti posyandu Melati. Jumlah balita pada posyandu
Melati adalah 42 anak. Anak dengan usia 0-6 bulan sejumlah 8 anak, usia
6-12 bulan sejumlah 14 anak, 12-24 bulan sejumlah 10 anak, 24-60 bulan
sejumlah 10. Untuk anak yang mengalami BGM sejumlah 25 anak.
Populasi dalam penelitian ini sebanyakk 25 orangtua dan sampel
yang digunakan adalah Nonprobability sampling dengan penentuan 25
orang. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti
mengenai pemberian gizi pada anak usia dini yang mengalami gizi kurang
diperoleh hasil, dalam pemberian gizi sebagian besar 52% (13 ibu) kurang
dalam pemberian gizi, hampir setengah 28% (7 ibu) cukup dalam
pemberian gizi, sebagian kecil 20% (5 ibu) baik dalam pemberian gizi.