Sistem Monitoring Tingkat Ph, Kekeruhan Dan Suhu Air Limbah Batik Pada Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Berbasis Lora
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Institut Teknologi Telkom Purwokerto
Author
Mohamad Abdul, Jalil Faza
Subject
T Technology (General)
Datestamp
2021-06-18 04:01:13
Abstract :
Batik merupakan kebudayaan asli Indonesia yang diakui sebagai warisan dunia. Banyaknya industri batik menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Beberapa industri terkadang tidak melakukan pengolahan air limbah sesuai dengan standar yang ditetapkan. Pemerintah setempat telah membuat instalasi pengolahan air limbah (IPAL) untuk mengurangi kadar zat berbahaya yang ada didalam air limbah tersebut. Petugas juga melakukan monitoring terhadap air limbah tersebut namun masih manual. Petugas perlu memanfaatkan teknologi terbaru agar pemantauan berjalan efisien. Salah satu standar untuk menentukan kualitas air adalah tingkat pH, kekeruhan dan suhu. Sistem monitoring air limbah batik merupakan alat yang digunakan untuk memantau parameter parameter tersebut sehingga air batik tersebut bisa ditentukan apakah sudah layak untuk dibuang langsung ke sungai atau belum. Pada penelitian ini akan menggunakan tiga sensor untuk mengukur parameter-parameter penentu kualitas air yaitu sensor PH4502C, sensor kekeruhan SEN0189 dan sensor suhu air waterproof DS18B20. Sistem ini bekerja dengan cara mengukur parameter-parameter tersebut lalu mengirimnya ke dalam platform internet of thing (ThingSpeak) dengan menggunakan LoRa. Dari hasil pengujian prototype tersebut diperoleh nilai error sensor PH4502C sebesar 2.10%, sensor kekeruhan SEN0189 sebesar 1.24%, dan sensor suhu DS18B20 3,6%. Berdasarkan hasil pemantauan, air limbah batik sebelum diolah mempunyai tingkat pH 6.42, kekeruhan 20.39, dan suhu 24.79. sedangkan air limbah batik setelah diolah mempunyai tingkat pH 7.13, kekeruhan 3.16 dan suhu 26.13. Dalam pengujian LoRa didapatkan jarak terjauh pengiriman data sebesar 760 Meter. Kata kunci : LoRa, Internet of things, IPAL, limbah batik, MQTT, ThingSpeak
Batik merupakan kebudayaan asli Indonesia yang diakui sebagai warisan dunia. Banyaknya industri batik menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Beberapa industri terkadang tidak melakukan pengolahan air limbah sesuai dengan standar yang ditetapkan. Pemerintah setempat telah membuat instalasi pengolahan air limbah (IPAL) untuk mengurangi kadar zat berbahaya yang ada didalam air limbah tersebut. Petugas juga melakukan monitoring terhadap air limbah tersebut namun masih manual. Petugas perlu memanfaatkan teknologi terbaru agar pemantauan berjalan efisien. Salah satu standar untuk menentukan kualitas air adalah tingkat pH, kekeruhan dan suhu. Sistem monitoring air limbah batik merupakan alat yang digunakan untuk memantau parameter parameter tersebut sehingga air batik tersebut bisa ditentukan apakah sudah layak untuk dibuang langsung ke sungai atau belum. Pada penelitian ini akan menggunakan tiga sensor untuk mengukur parameter-parameter penentu kualitas air yaitu sensor PH4502C, sensor kekeruhan SEN0189 dan sensor suhu air waterproof DS18B20. Sistem ini bekerja dengan cara mengukur parameter-parameter tersebut lalu mengirimnya ke dalam platform internet of thing (ThingSpeak) dengan menggunakan LoRa. Dari hasil pengujian prototype tersebut diperoleh nilai error sensor PH4502C sebesar 2.10%, sensor kekeruhan SEN0189 sebesar 1.24%, dan sensor suhu DS18B20 3,6%. Berdasarkan hasil pemantauan, air limbah batik sebelum diolah mempunyai tingkat pH 6.42, kekeruhan 20.39, dan suhu 24.79. sedangkan air limbah batik setelah diolah mempunyai tingkat pH 7.13, kekeruhan 3.16 dan suhu 26.13. Dalam pengujian LoRa didapatkan jarak terjauh pengiriman data sebesar 760 Meter. Kata kunci : LoRa, Internet of things, IPAL, limbah batik, MQTT, ThingSpeak
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
