Abstract :
Sediaan Apus Darah Tepi (SADT) merupakan salah satu
pemeriksaan dalam bidang hematologi untuk menilai berbagai morfologi sel darah
tepi (eritrosit, leukosit, dan trombosit) dengan cara dibuat apusan kemudian
diwarnai. Jaminan validitas pemeriksaan SADT adalah dengan cara melihat kualitas
pewarnaan SADT, salah satu pewarnaanya adalah giemsa. Namun giemsa memiliki
kekurangan yaitu memiliki zat yang bersifat toksik dan mudah terbakar. Oleh karena
itu diperlukan pewarna alternatif yang ramah lingkungan, salah satunya dengan
memanfaatkan bahan alami yang mengandung zat antosianin. Kulit terong ungu
mempunyai zat antosianin sebanyak 1500 mg dalam 200 g kulit terong ungu. Zat
antosianin pada kulit terong ungu yaitu delphinidin 3-rutsinode merupakan pigmen
yang memberikan warna ungu. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kualitas
pewarnaan sediaan apus darah tepi dengan menggunakan pewarna alternatif dari
ekstrak kulit terong ungu dengan variasi konsentrasi 5%, 10% dan 20%. Jenis
penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain penelitian dekstriptif.
Sampel yang digunakan yaitu darah vena mahasiswa D3 Analis Kesehatan STIKes
Karsa Husada Garut. Analisa data yang digunakan yaitu distribusi frekuensi. Hasil
pemeriksaan mikroskopis pewarnaan sediaan apus darah tepi dengan menggunakan
pewarna alternatif dari ekstrak kulit terong ungu dengan variasi konsentrasi 5%,
10%, 20% didapatkan hasil sangat tidak baik. Sehingga ekstrak kulit terong ungu
belum bisa digunakan sebagai pewarna alternatif pada sediaan apus darah tepi.