Abstract :
Asuhan Keperawatan Pada Ny. S (P2A0) Post
Laparatomi Dengan Salpingektomi Dekstra hari ke-1 (10 jam) Atas Indikasi
Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) di Ruang Jade RSUD dr. Slamet Garut.
Alasan penulis untuk melakukan asuhan keperawatan pada kasus ini karena angka
kejadian KET di RSUD dr. Slamet Garut masih cukup tinggi karena menempati
urutan pertama dengan jumlah 49 kasus dengan presentase 70%. Metode yang
dilakukan yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kasus. Tujuannya untuk
meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan asuhan keperawatan secara
langsung dan komprehensif meliputi aspek biologis-psikologis-sosial-spiritual
dengan pendekatan proses keperawatan pada klien 10 jam post laparatomi atas
indikasi KET. KET adalah keadaan dimana timbul gangguan pada kehamilan
ektopik sehingga terjadi ruptur sehingga mengharuskan dilakukan tindakan
salpingektomi. Salpingektomi adalah prosedur bedah untuk mengangkat salah satu
atau kedua tuba fallopi, metode pembedahan ini dapat dilakukan secara laparatomi.
Laparatomi adalah suatu prosedur tindakan medis berupa pembedahan mayor
dengan melakukan penyayatan pada lapisan-lapisan dinding abdomen. Masalah
yang ditemukan pada Ny. S yaitu: nyeri akut, berduka, dan risiko infeksi. Adapun
intervensi dan implementasi yang dilakukan yaitu mengidentifikasi karakteristik
dan skala nyeri, mengobservasi TTV, mengajarkan teknik nonfarmakologi,
memberikan terapi obat analgetik, mengidentifikasi proses berduka yang dialami,
memotivasi untuk menguatkan dukungan keluarga, mengajarkan melewatii proses
berduka, memonitor tanda dan gejala infeksi, mengajarkan cara mencuci tangan
dengan benar, dan memberikan terapi obat antibiotik. Evaluasi dari proses asuhan
keperawatan yang dilakukan kepada Ny. S terdapat 1 masalah teratasi, 2 masalah
teratasi sebagian. Kesimpulan yang diperoleh yaitu penulis mampu melakukan
asuhan keperawatan pada klien 10 jam post laparatomi atas indikasi kehamilan
ektopik terganggu, mulai dari pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan
evaluasi.