Institusion
STIKES Karsa Husada Garut
Author
Nazrial Islaminur Pratama, Nazrial
Subject
RS Pharmacy and materia medica
Datestamp
2024-04-30 15:32:11
Abstract :
Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan
akibat kerusakan jaringan. Nyeri merupakan suatu pengalaman sensorik yang
multidimensional. Fenomena ini dapat berbeda dalam intensitas (ringan,sedang,
berat), kualitas (tumpul, seperti terbakar, tajam), durasi (transien,
intermiten,persisten), dan penyebaran (superfisial atau dalam, terlokalisir atau
difus). Obat untuk mengurangi rasa nyeri disebut analgetik. Penggunaan
analgetik sebagai obat nyeri sudah banyak digunakan oleh masyarakat.
penggunaan analgetik golongan OAINS lebih sering digunakan. Namun,
penggunaan jangka panjang memiliki efek samping seperti komplikasi
kardiovaskular dan gastrointestinal. Sedangkan untuk penggunaan obat analgetik
dengan golongan narkotik memiliki efek samping ketergantungan. Adanya efek
samping yang sangat berbahaya pada penggunaan jangka Panjang, Maka
masyarakat lebih memilih obat tradisional sebagai alternatif. Obat tradisional telah
digunakan oleh masyarakat Indonesia sejak zaman kerajaan, perjuangan
kemerdekan, hingga perkembangan dan kemajuan sampai saat ini, salahsatu obat
tradisional adalah ciplukan. Tanaman ciplukan dikenal dengan tanaman yang
memiliki banyak kegunaan. Salah satunya adalah daun ciplukan yang
mengandung alkaloid dan flavonoid. Pada penelitian ini akan dilakukan uji
aktivitas analgetika Ekstrak Etanol Daun Ciplukan pada mencit dengan metode
Siegmund, mengingat bagian daun ciplukan merupakan limbah yang jarang
dimanfaatkan, maka pemanfaatan daun cilukan ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi terhadap kelestarian lingkungan selain potensinya dalam pengobatan
analgetika. Daun ciplukan diteliti pada mencit Swiss Webster dengan dosis 10, 25,
50 mg/KgBB menggunakan metode siegmund untuk mengetahui aktivitas
analgetiknya. Obat pembanding yang digunakan adalah Ibuprofen 50/70kgBB,
mencit diinduksi asam asetat 1% secara intraperitornial. Setelah 30 menit
pemberian obat sesuai perlakuan, kemudian diamati setiap 5 menit sekali dalam
60 menit. Hasil pengamatan menunjukan bahwa semua dosis memiliki aktivitas
analgetik dengan dosis yang paling efektif adalah dosis 50 mg/KgBB