DETAIL DOCUMENT
Cancel Culture Dalam Digital Entertainment (Studi Kasus: #Cancelnetflix)
Total View This Week0
Institusion
INSTITUT KOMUNIKASI DAN BISNIS LSPR
Author
Waani, Maxin Sydney
Subject
HT Communities. Classes. Races 
Datestamp
2023-12-29 08:34:27 
Abstract :
Cancel culture merupakan salah satu tren yang sering muncul di media sosial, khususnya di Twitter. Bukan hanya pemboikotan figur publik, cancel culture juga digunakan untuk pemboikotan suatu organisasi, tidak terkecuali digital entertainment. Tagar #cancelnetflix merupakan bentuk dari pengguna Twitter untuk melakukan pemboikotan atas Netflix karena merilis film mereka yang berjudul Cuties pada 10 September 2021. Tagar ini muncul karena public mempercayai bahwa Cuties mengeksploitasi anak, mendukung pornografi anak dan menormalisasi pedofilia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana fenomena cancel culture melalui tagar #cancelnetlix dalam digital entertainment. Dengan menggunakan paradigma konstruktivis melalui metode kualitatif studi kasus, pengumpulan data primer didapatkan melalui analisis konten cuitan-cuitan yang menggunakan tagar #cancelnetflix dan pengamatan konten dari 20 Agustus 2020 sampai dengan 20 September 2020. Penelitian ini menyajikan hasil melalui tahap-tahap gerakan sosial dan membahasnya melalui pemahaman mengenai gerakan sosial baru dan media sosial. Hasil menunjukkan bahwa cancel culture pada kasus #cancelnetflix mengalami penolakan karena adanya beberapa faktor seperti aspek emosional dan penggantian tujuan gerakan sehingga membuat gerakan ini gagal mencapai tujuan. Kata kunci: cancel culture, gerakan sosial, gerakan sosial baru, Twitter 

Institution Info

INSTITUT KOMUNIKASI DAN BISNIS LSPR