Institusion
Universitas Kristen Maranatha
Author
Darmidy, Veranika ( 9810116 )
Subject
R Medicine (General)
Datestamp
2017-08-23 07:27:11
Abstract :
Latar Belakang : Sampai saat ini, carcinoma mammae masih merupakan
penyakit yang menakutkan bagi sebagian besar kaum wanita Hal ini terjadi
karena pada awalnya ca-mammae jarang menunjukkan gejala sehingga seringkali
terdiagnosis pada stadium lanjut, dimana sel-sel ca sudah mengadakan metastasis
ke organ-organ lain dan dapat berakhir dengan kematian.
Tujuan : Menegakkan diagnosis dini carcinoma mammae dengan melihat
adanya petanda yang spesifik untuk keganasan, dengan memakai metode pulasan
imunohistokimia bersama dengan pemeriksaan mammografi atau USG.
Seiring perkembangan imunologi, telah ditemukan metode pulasan
jaringan yang didasarkan pada reaksi antigen-antibodi, yakni metode
imunohistokimia. Yang bertindak sebagai antigen jaringan adalah protein P-53
mutan, yakni protein P-53 yang telah kehilangan fungsinya sebagai pengatur
siklus sel sehingga pertumbuhan sel-sel transforman menjadi tak terkendali
Pulasan imunohistokimia dengan teknik imunoperoksidase biasanya
menggunakan metode Peroksidase-anti peroksidase (PAP) Pada metode ini,
antigen jaringan diinkubasikan dengan 3 antibodi, yakni primer, linking, dan
labeling, kemudian ditambahkan substrat khromogenik untuk memberikan warna
pada ikatan antigen-antibodi Hasil pulasan dinyatakan positif bila terdapat warna
coklat pada inti sel, dan dinyatakan negatif bila tidak terdapat warna tersebut
dalam inti sel
Kesimpulan : Salah satu penyebab carcinoma mammae adalah mutasi
pada gen p-53 yang mengakibatkan proliferasi sel abnormal menjadi tak
terkendali, dan hal ini dapat dideteksi dengan metode imunohistokimia secara
akurat dengan melihat adanya petanda spesifik yang tak terbatas pada carcinoma
mammae saja, tapi juga terhadap keganasan lain.
Saran : Penggunaan metode pulasan imunohistokimia agar diperluas dan
dijadikan sebagai pemeriksaan rutin di laboratorium Patologi Anatomi.