Institusion
Universitas Kristen Maranatha
Author
Situmeang , Yolanda Hasian 1710190
Subject
R Medicine (General)
Datestamp
2022-11-08 06:36:36
Abstract :
Inkontinensia urin adalah keadaan di mana terjadi pengeluaran urin yang tidak
disadari sehingga menimbulkan masalah kesehatan maupun sosial. Inkontinensia
urin sering dijumpai pada perempuan lanjut usia yang telah mengalami menopause.
Postmenopause adalah masa setelah menopause sampai senium yang dimulai
setelah 12 bulan amenore. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah indeks
massa tubuh, prolaps uteri, riwayat persalinan, dan jumlah anak merupakan faktor
yang memengaruhi kejadian inkontinensia urin pada postmenopause. Desain
penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan potong lintang.
Sebagai subjek penelitian adalah 28 orang perempuan postmenopause dari
Persekutuan Wanita Gereja Methodist Indonesia Moria Kota Jambi yang ditentukan
dengan consecutive sampling. Kejadian inkontinensia urin ditentukan
menggunakan Questionnaire Urinary Incontinence Diagnosis. Analisis statistik
menggunakan uji Fisher (?=0,05) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara IMT (p=0,044) dan jumlah anak (p=0,024) dengan kejadian
inkontinensia urin pada postmenopause; serta tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara prolaps uteri (p=0,548) dan riwayat persalinan (p=0,350) dengan
kejadian inkontinensia urin pada postmenopause. Sebagai simpulan, IMT dan
jumlah anak berhubungan dengan kejadian inkontinensia urin pada postmenopause
sedangkan prolaps uteri dan riwayat persalinan tidak berhubungan dengan kejadian
inkontinensia urin pada postmenopause.