Institusion
Universitas Kristen Maranatha
Author
Silitonga, Rosnauli ( 1023054 )
Subject
TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Datestamp
2015-01-30 08:00:05
Abstract :
Toko Bangunan SJ (TB. SJ) adalah distributor material bangunan yang terletak di Jl. SKU Tridaya 2 No. 9, Tambun-Bekasi. Toko ini menjual berbagai macam material, diantaranya: cat, keramik, paku, pasir, besi, semen, batako, batu bata, tripleks, pipa, asbes dan lainya. Masalah yang sering dihadapi pemilik toko menyangkut pengendalian persediaan material yang dijualnya, dimana toko sering mengalami stock out untuk beberapa material sedangkan beberapa material lainnya mengalami overstock. Terjadinya stock out merugikan toko karena menimbulkan lost sale sedangkan overstock menyebabkan tingginya biaya simpan yang timbul. Saat ini metode yang digunakan adalah melakukan pemesanan setiap 6 hari sekali dengan jumlah pemesanan sebesar selisih antara tingkat persedian maksimum yang ditetapkan pemilik toko dengan stock material yang ada saat pemesanan dilakukan. Oleh karena itu, penulis melalui penelitian ini memberikan usulan metode pengendalian persediaan yang sebaiknya diterapkan oleh pemilik toko agar total biaya pengendalian persediaan yang timbul dapat diminimisasi. Penulis memberikan 3 alternatif usulan metode pengendalian persediaan yang dapat diterapkan oleh TB.SJ, yaitu metode Q, metode P multi item, dan metode optional. Langkah awal yang dilakukan adalah melakukan klasifikasi ABC untuk menentukan material yang akan diamati berdasarkan kelompok supplier yang masuk ke dalam kelas A. Dari hasil klasifikasi ABC, penulis menetapkan 21 jenis material yang berasal dari 2 supplier yang akan diamati. Selanjutnya, dilakukan pengujian kenormalan untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak. Dari hasil pengujian kenormalan data, diketahui bahwa data permintaan untuk seluruh material berdistribusi normal. Selanjutnya peramalan permintaan dilakukan dengan menghitung nilai Coefficient of Variation (CV) setiap material. Dari perhitungan CV, diperoleh bahwa data permintaan bersifat non stationer. Pengolahan data terhadap peramalan permintaan menggunakan software WinQSB dengan kriteria pemilihan metode berdasarkan MAD (Mean Absolute Deviation). Kemudian dilakukan perhitungan pengendalian persediaan dengan metode saat ini untuk mengetahui total biaya pengendalian persediaan yang dikeluarkan saat ini. Langkah selanjutnya adalah menghitung pengendalian persediaan dengan ketiga alternatif metode pengendalian persediaan usulan. Biaya pengendalian persediaan yang terkecil dari ketiga alternatif metode tersebut yang selanjutnya akan dibandingkan dengan biaya pengendalian persediaan saat ini. Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan, total biaya pengendalian persediaan untuk metode Q adalah sebesar Rp 350.305,03 per bulan, metode P multi item adalah sebesar Rp 271.670,50 per bulan dan metode optional adalah sebesar Rp 428.131,68 per bulan, sehingga metode usulan yang terpilih adalah metode P multi item. Manfaat penerapan metode pengendalian persediaan P multiitem dibandingkan dengan metode saat ini adalah terjadi penurunan biaya total pengendalian persediaan dari Rp 668.518,41 per bulan menjadi Rp 271.670,50 per bulan atau terjadi penghematan sebesar sebesar Rp 396.847,91 atau 59,36%. Apabila toko akan menerapkan P multi item maka periode pemesanan berubah menjadi 8 hari sekali untuk supplier PT. SMK dan 12 hari sekali untuk supplier PT. KMS.