DETAIL DOCUMENT
Usulan Strategi Pemasaran di Transline Menggunakan Metode Importance Performance Analysis (IPA), Correspondence Analysis (CA) & Uji Hipotesis (Studi Kasus : Travel Transline, Bandung)
Total View This Week0
Institusion
Universitas Kristen Maranatha
Author
Ihsanulhakim, Muhammad ( 1023055 )
Subject
TA Engineering (General). Civil engineering (General) 
Datestamp
2015-01-30 08:15:15 
Abstract :
Transline adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa transportasi yang berdiri sejak tahun 2010. Transline merupakan salah satu anak perusahaan dari Cipaganti travel. Berdasarkan hasil wawancara dengan staff HRD Transline yaitu Ibu Aulia Prita, ST. perusahaan ini mengalami penurunan penjualan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pemasaran yang cocok untuk Transline. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara penyebaran kuesioner. Kuesioner disusun berdasarkan model bauran pemasaran 7P(Product, Price, Place, Promotion, People, Process, Physical Evidence). Penyebaran kuesioner dilakukan 2 tahap. Tahap pertama adalah penyebaran kuesioner pendahuluan dengan tujuan mencari tahu pesaing dan variabel yang dianggap penting oleh konsumen yang disebarkan kepada 30 responden yang pernah menggunakan Transline. Tahap kedua adalah penyebaran kuesioner penelitian kepada 120 responden yang pernah menggunakan Transline dan Citi Trans. Kuesioner penelitian ini berisi 2 bagian yaitu bagian I berisi profil responden yang digunakan untuk menentukan Segmentation, Targeting, Positioning dari Transline dan bagian II berisi variabel-variabel kinerja dan kepentingan diolah dengan cara membandingkan kepuasan konsumen terhadap variabel bauran pemasaran Transline dan Citi Trans dengan metode Correspondence Analyze (CA), metode Importance Performance Analyze (IPA) dan Uji Hipotesis kepuasan untuk mengetahui prioritas perbaikan bagi Transline. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yang menjadi target pasar dari Transline adalah karyawan swasta, wiraswasta dan pelajar/mahasiswa dengan pendapatan dan uang saku berkisar antara 1,5 juta hingga 3,5 juta per bulan dan berdomisili di Bandung Tengah dan Bandung Barat. Kemudian untuk prioritas perbaikan berdasarkan grafik persaingan Correspondence Analyze (CA), grafik matriks Importance Performance Analyze (IPA) dan Uji Hipotesis maka variabel variabel yang menjadi prioritas perbaikan utama adalah jaminan ketepatan waktu keberangkatan, promosi dimedia sosial, keramahan pegawai saat menerima konsumen, transaksi non-tunai(kredit/debit), jumlah tempat duduk yang memadai di pool, televisi diruang tunggu, pool terletak ditempat strategis seperti di mall dan promosi di media cetak. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini Transline perlu melakukan perbaikan terhadap prioritas perbaikan utama dengan cara tidak menunggu penumpang yang terlambat datang untuk menjamin ketepatan waktu keberangkatan, melakukan training bagi karyawan agar ramah kepada konsumen, menambah daftar bank untuk transaksi non-tunai, melakukan promosi di media social melalui akun twiter @info_bdg dan akun instagram, memilih rest area yang nyaman dan berfasilitas lengkap, memperbaiki desain banner untuk iklan di media cetak, kerja sama dengan mall untuk membuka pool di mall. Kemudian Transline dapat memposisikan sebagai jasa layanan executive travel, dengan membentuk image melalui tagline executive travel harga terjangkau. 
Institution Info

Universitas Kristen Maranatha