DETAIL DOCUMENT
Usulan Perbaikan Tata Letak Gudang Berdasarkan Class Based Storage Policy (Studi Kasus di PT Eigerindo Multi Produk Industri)
Total View This Week0
Institusion
Universitas Kristen Maranatha
Author
Pratomo, Bennyanto ( 1023056 )
Subject
TA Engineering (General). Civil engineering (General) 
Datestamp
2015-01-30 08:33:59 
Abstract :
PT. Eigerindo Multi Produk Industri adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi tas dengan merk Eiger dan Bodypack. Perusahaan juga memproduksi dompet, topi, sepatu, sandal, jam tangan dan lain-lain secara subkontrak. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara, diketahui bahwa tata letak bahan baku di gudang saat ini menggunakan kebijakan pengawasan penyimpanan physical similarity (kemiripan fisik), dimana bahan baku dikelompokkan menjadi 5 kelas. Namun, fasilitas penyimpanan (rak) yang ada tidak mencukupi, sehingga sebagian bahan baku ditempatkan di area gang. Hal ini menyebabkan terhambatnya aktivitas pengambilan dan penyimpanan bahan baku. Di samping itu, penempatan bahan baku tidak memperhatikan faktor fast moving. Oleh karena itu melalui penelitian ini, penulis mengusulkan rancangan tata letak bahan baku di gudang yang lebih baik, agar bahan baku yang disimpan dapat tertata dengan baik, sehingga memudahkan dalam pengambilan maupun penyimpanan. Sebelum melakukan perancangan tata letak bahan baku di gudang, penulis melakukan perhitungan frekuensi keluar/masuk bahan baku ke/dari gudang. Penyimpanan bahan baku berdasarkan kebijakan pengelompokan bahan baku. Besarnya frekuensi bergantung pada jumlah barang yang akan diangkut dan kapasitas alat material handling yang digunakan. Dari perhitungan frekuensi, dapat ditentukan penempatan kelompok bahan baku, dimana bahan baku yang memiliki nilai frekuensi terbesar (fast moving products) karena akan ditempatkan sedekat mungkin dengan pintu gudang. Hal ini dilakukan agar total jarak tranportasi yang terjadi minimum. Tahap selanjutnya dilakukan perhitungan luas lantai yang dibutuhkan untuk penyimpanan seluruh bahan baku yang disimpan. Perhitungan jumlah bahan baku yang disimpan menggunakan data kedatangan maksimum bahan baku selama periode Januari hingga Maret 2014 (3 bulan). Tahap selanjutnya adalah menghitung kebutuhan rak penyimpanan berdasarkan perhitungan jumlah kedatangan maksimum bahan baku. Akhirnya penulis melakukan perancangan tata letak berdasarkan class based storage policy. Metode ini dipilih karena adanya pengelompokan bahan baku dan sifat bahan baku yang disimpan, dimana ada yang bersifat tetap jenisnya dan ada yang berubah-ubah. Pengawasan penyimpanan yang diusulkan berdasarkan kebijakan popularity (popularitas) agar jarak perpindahan bahan baku yang terjadi minimum. Dengan membandingkan antara tata letak saat ini dan tata letak usulan penulis melakukan perhitungan total jarak perpindahan bahan baku untuk kedua tata letak tersebut. Manfaat penerapan tata letak usulan bagi perusahaan adalah tata letak bahan baku di gudang tertata dengan rapi karena semua bahan baku diletakkan di dalam rak. Area gang menjadi lebih luas, sehingga memudahkan proses keluar/masuk bahan baku. Dengan penambahan rak kain sebanyak 12 rak dan rak busa seluas 374,5 m2, kapasitas penyimpanan meningkat sebesar 158 pallet. Dengan menyimpan seluruh bahan baku dalam rak penyimpanan, maka utilisasi gudang menurun sebesar 32,48%, dimana hal ini menunjukkan penggunaan luas lantai gudang untuk penyimpanan bahan baku semakin efisien, sehingga terdapat area kosong yang lebih luas yang dapat digunakan untuk memperlancar aliran keluar-masuk bahan baku. Di samping itu, total jarak perpindahan bahan baku juga menurun sebesar 7.270,47 meter atau 46,98%. 
Institution Info

Universitas Kristen Maranatha