Abstract :
Subjective well-being is happiness in someone's life and life satisfaction on the
individual. Happiness at the individual based on the emotional state of the
individual and how the individual perceives himself and his world. Quadriplegic
can be defined as people with deformities or defects in the system of muscles,
bones and joints that can lead to impaired coordination, communication,
adaptation, mobilization, and impaired development of personal integrity. This
study used a qualitative approach, method of data collection is by interview with
five quadriplegicinformants withquadriplegic. Analysis of the data used in this
research is thematic analysis. The purpose of this study was to describe the
subjective well being in quadriplegic. The results of this study are that of the three
participants, have the same factors in increasing their subjective well-being. The
influencing factors include income, social support, social relations and marital
status. The three participants said they were satisfied with their lives because they
felt able independently or felt successful in establishing social relationships with
others.
Key words: Subjective well-being, individual at initial phase of maturity who got
paralyzed from accident
Subjective wellbeing memiliki pengertian yaitu evaluasi individu terhadap
kesejahteraan psikologisnya, atau dengan kata lain disebut hapiness. subjective
wellbeing memiliki dua unsur yaitu afektif dan kognitif. Tunadaksa dapat di
definisikan sebagai penyandang bentuk kelainan atau kecacatan pada system otot,
tulang dan persendian yang dapat mengakibatkan gangguan koordinasi,
komunikasi, adaptasi, mobilisasi, dan gangguan perkembangan keutuhan pribadi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif,deskriptif dengan metode
pengumpulan data adalah dengan metode wawancara dengan tiga informan
penelitian penyandang tunadakasa. Analisis data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah analisis . Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan subjective
well being pada penyandang tunadaksa. Hasil dari penelitian ini adalah Dari
ketiga partisipan, mempunyai faktor – faktor yang sama dalam meningkatkan
subjective well-being mereka. Faktor – faktor yang berpengaruh diantaranya
adalah pendapatan, dukungan sosial, hubungan sosial dan status pernikahan.
Ketiga partisipan mengaku puas dengan kehidupannya karena merasa mampu
secara mandiri ataupun merasa sukses dalam menjalin hubungan sosial dengan
orang lain.
Kata kunci : Subjective well-being, individu dewasa awal yang cacat
akibat kecelakaan.