Abstract :
ABSTRAK
Beton adalah campuran semen Portland atau semen hidrolis lainnya, agregat halus,
agregat kasar, dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan (admixture). Bersamaan
dengan perkembangan di bidang konstruksi yang sangat pesat membuat kebutuhan
akan material beton semakin bertambah, hal ini tidak terlepas dari penggunaan beton
sebagai salah satu bagian konstruksi bangunan. Pasir merupakan bahan dari alam
yang apabila terus menerus di eksploitasi akan habis dan berdampak mencemari
lingkungan. Indonesia memiliki potensi besar dalam kekayaan laut salah satunya
adalah kerang hijau. Kerang hijau adalah binatang moluska yang hidup dilaut.
Kebanyakan masyarakat hanya memanfaatkan dagingnya saja sedangkan cangkang
kerang belum dimanfaatkan secara optimal, hal ini yang menimbulkan permasalahan
menumpuknya cangkang kerang hijau yang apabila dibiarkan akan mencemari
lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan limbah
cangkang kerang hijau sebagai bahan
subtitusi agregat halus ditinjau dari kuat tekan
beton. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan total benda uji 48
sampel berbentuk kubus dengan ukuran 10cmx10cmx10cm menggunakan variasi
subtitusi limbah cangkang kerang hijau 0%, 10%, 20%, dan 30% dari total berat
pasir. Benda uji akan diuji slump untuk mengetahui workability dan kuat tekan beton
pada hari 7, 14, 21, dan 28. Dari hasil uji kuat tekan didapat nilai tertinggi yaitu pada
variasi subtitusi 30% dengan mencapai kuat hancur rata-rata yaitu 15,024 Mpa.
Sedangkan beton dengan subtitusi 0%, 10%, dan 20% mendapatkan hasil 13,570
Mpa, 10,841 Mpa, dan 12,223 Mpa. Maka didapatkan kesimpulan bahwa beton
tersebut masuk dalam kategori beton mutu rendah (10<15 Mpa) yang umumnya
digunakan untuk struktur ringan seperti plesteran dan trotoar.
Kata Kunci : Bahan Ramah Lingkungan, Limbah Cangkang Kerang Hijau, Beton,
Kuat Tekan.
ABSTRACT
Concrete is a mixture of Portland cement or other hydrolic cement, fine aggregates,
coarse aggregates, and water, with or without admixture. Along with the development
in the construction sector which is very rapid, the need for concrete material is
increasing, this is inseparable from the use of concrete as a part of building
construction. Sand is a material from nature, when it exploited continuously, will be
depleted and have an impact on polluting the environment. Indonesia has great
potential in marine wealth,one of them is green mussels. Green mussels are animals
that live in the sea. Most people only use the flesh while the shells have not been used
optimally,this is what raises the problem of stacking green shells that should be allowed
to pollute the environment. This study aims to determine the effect of using green shells
waste as finely aggregate substitution in terms of concrete compressive strength. This
study used experimental methods with total 48 object test of cube samples with size
10cmx10cmx10cm using variations of substitution of green shells waste 0%, 10%, 20%,
and 30% of the total weight of sand. The object test will be tested slump to know the
workability and strong press concrete on days 7, 14, 21, and 28. From the results of the
compressive strength test obtained the highest value that is in the variation of
substitution of 30% by achieving an average crush strength of 15,024 MPa. While
concrete with substitutions of 0%, 10%, and 20% get the results of 13,570 Mpa, 10.841
Mpa, and 12.223 Mpa. So the conclusion is the concrete included in the category of low
quality concrete (10 <15 Mpa) is commonly used for light structures such as stucco and
pavement.
Keywords : environmentally friendly materials, green shells waste, concrete,
compressive strength.