Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Stigma Masyarakat tentang Pasien Gangguan Jiwa di Desa Gembongan Kec. Ponggok Kabupaten Blitar
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
STIKES Patria Husada
Author
Widianti, Aris
Subject
Nursing
Datestamp
2021-03-16 01:37:09
Abstract :
Gangguan jiwa dari tahun ketahun semakin meningkat, salah satu masalah utama gangguan jiwa adalah stigma masyarakat. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan stigma masyarakat tentang pasien gangguan jiwa di desa Gembongan Kec. Ponggok Kabupaten Blitar. Desain penilitian menggunakan korelasional dengan pendekatan crosssectional. Populasi adalah warga desa Gembongan kec.Ponggok dengan tehnik cluster sampling didapat sampel sebanyak 98 sampel dengan menggunakan rumus Slovin. Variabel yang diukur adalah tingkat pendidikan, jenis kelamin, pengetahuan dan stigma. Analisa data menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan jenis kelamin perempuan 67 responden, tidak ada hubungan jenis kelamin dengan stigma (p=0,115), tingkat pendidikan SD-SMP dan SMA-PT sama 49 responden tidak ada hubungan pendidikan dengan stigma (p=0,794), pengetahuan kurang 64 responden ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan stigma (p=0,004). Stigma gangguan jiwa dapat disimpulkan behubungan dengan faktor pengetahuan yang kurang. Diharapkan petugas kesehatan memberikan penyuluhan kesehatan tentang gangguan jiwa supaya opini masyarakat terhadap penderita gangguan jiwa positif sehingga tidak menimbulkan stigma.
Gangguan jiwa dari tahun ketahun semakin meningkat, salah satu masalah utama gangguan jiwa adalah stigma masyarakat. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan stigma masyarakat tentang pasien gangguan jiwa di desa Gembongan Kec. Ponggok Kabupaten Blitar. Desain penilitian menggunakan korelasional dengan pendekatan crosssectional. Populasi adalah warga desa Gembongan kec.Ponggok dengan tehnik cluster sampling didapat sampel sebanyak 98 sampel dengan menggunakan rumus Slovin. Variabel yang diukur adalah tingkat pendidikan, jenis kelamin, pengetahuan dan stigma. Analisa data menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan jenis kelamin perempuan 67 responden, tidak ada hubungan jenis kelamin dengan stigma (p=0,115), tingkat pendidikan SD-SMP dan SMA-PT sama 49 responden tidak ada hubungan pendidikan dengan stigma (p=0,794), pengetahuan kurang 64 responden ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan stigma (p=0,004). Stigma gangguan jiwa dapat disimpulkan behubungan dengan faktor pengetahuan yang kurang. Diharapkan petugas kesehatan memberikan penyuluhan kesehatan tentang gangguan jiwa supaya opini masyarakat terhadap penderita gangguan jiwa positif sehingga tidak menimbulkan stigma.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
