DETAIL DOCUMENT
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Pneumonia Pada Anak di Ruang Nusa Indah Rumah Sakit Umum Daerah Mardi Waluyo Kota Blitar
Total View This Week0
Institusion
STIKES Patria Husada
Author
Amalya, M. Rifqi
Subject
Fundamentals of Nursing 
Datestamp
2020-05-28 03:32:19 
Abstract :
Pneumonia adalah infeksi jaringan paru-paru yang bersifat akut. Penyebabanya adalah bakteri, virus, jamur, pajanan bahan kimia atau kerusakan fisik dari paru-paru, maupunkerusakan fisik dari penyakit lain. Banyak factor yang dapat berpengaruh terhadapmeningkatnya kejadian pneumonia pada balita, baik individu anak, perilaku orang tua, maupun lingkungan Pneumonia merupakan salah satu penyakit penyumbang kematian terbesar bagi bayi dan balita didunia. Di Indonesia pneumonia menempati urutan terbesar ke dua angka kematian tersebut. Di Jawa timur sendiri temuan penderita Pneumonia ditemukan sebanyak 5000 pasien dengan Prosentase 26% menyerang usia diatas 5 tahun (> 5Th) dan 74% menyerang di usia dibawah 5 tahun ( ? 5Th ), Hasil pencatatan dan pelaporan pada tahun 2012,target cakupan penemuan penderita pneumonia balita di Provinsi Jawa Timur sebesar 80 % dan tahun 2013 sebesar 90 % dai 38 Kabupaten / kota yakni Bojonegoro, Pasuruan,dan Kabupaten Gresik. Diagnosa keperawatan pada teori pada pasien Pneumonia adalah 1) Hipertermia, 2) Bersihan jalan nafas tidak efektif, 3) resiko defisit nutrisi 4) Nausea dan 5) Pola nafas tidak efektif,6)Intoleransi aktifitas, tapi pada praktek dilapangan tidak semua diagnosa keperawatan muncul di semua kasus, hal ini menurut penulis karena Faktor usia, riwayat penyakit dahulu ,riwayat alergi,perbedaan tingkat keparahan penyakit.sehingga menentukan panjang pendeknya lama perawatan pasien. Dari empat kasus yang dikelola penulis diagnosa keperawatan yang muncul rata rata sama dengan diagnosa keperawatan dalam teori yaitu diagnosa 1-4 hanya saja pada kasus ke 5 muncul diagnosa devisit nutrisi dikarenakan adanya penurunan berat badan 10% dan diagnosa intoleransi aktifitan dan pola nafas tidak efektif tidak dimasukan karena tidak ditemukan data obyektif dan subyektif yang mendukung iagnosa tersebut. Pada tindakan keperawatan antar kasus satu dan lainnya terdapat perbedaan jenis diagnosa keperawatan yang muncul. Untuk kasus ke dua dan ketiga muncul 3 diagnosa keperawatan yang sama yaitu diagnosa 1,2,4 sedangkan pada pertama dan ke empat ada tiga diagnosa tapi saat diagnosa yang ketiga untuk kasus yang pertama muncul resiko defisit nutrisi dan kasus yang ke empat muncul devisit nutrisi. Munculnya diagnosa keperawatan defisit nutrisi dikarenakan adanya reaksi mual muntah dan anoreksia yang menyebabakan penurunan berat badan 10%, sehingga terjad perbedaan lama waktu dalam mengatasi masalah keperawatan tersebut,ada yang hanya dua hari selesai dan ada yang lebih dari tiga hari dalam mengatasinya. Kata Kunci : Pasien Anak, Infeksi Paru, Pneumonia 
Institution Info

STIKES Patria Husada