Abstract :
Kata kunci : pola peresepan, antibiotik, demam tifoid
Demam tifoid merupakan penyakit infeksi akut pada usus halus dengan gejala
demam satu minggu atau lebih disertai gangguan pada saluran pencernaan.
Antibiotik menjadi pengobatan utama pada demam tifoid. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pola peresepan antibiotik yang meliputi jenis antibiotik,
dosis obat, aturan pemakaian, frekuensi pemberian dan lama pemberian.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional retrospektif dengan analisa
deskriptif. Data yang diambil adalah resep pasien demam tifoid periode Januari –
Desember 2016 dengan total 41 resep pasien. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pasien laki – laki lebih banyak dengan jumlah 22 pasien (53,66%). Pasien
terbanyak berusia 5 -11 tahun (39,02%). Diagnosis penyakit demam tifoid
sebanyak 41 resep (100%). Jenis antibiotik yang paling banyak digunakan adalah
kloramfenikol 35 resep (85,36%), amoksisilin 4 resep (9,75%), kotrimoksazol dan
siprofloksasin masing – masing 1 resep (2,43%). Dosis antibiotik yang tidak
sesuai sebanyak 6 resep (14,63%) dan yang sesuai sebanyak 35 resep (85,37%).
Aturan pemakaian obat sesudah makan sebanyak 41 resep (100%). Frekuensi
pemberian antibiotik terbanyak kloramfenikol 500 mg 4 x 1 sebanyak 13 resep
(31,70%). Lama pemberian antibiotik terbanyak kloramfenikol 500 mg 20 tablet 5
hari sebanyak 10 resep (24,40%). Kesimpulan penelitian ini jenis antibiotik paling
banyak digunakan adalah kloramfenikol 35 resep (85,36%),dosis antibiotik yang
tidak sesuai sebanyak 6 resep (14,63%) dan yang sesuai sebanyak 35 resep
(85,37%), aturan pemakaian antibiotik sesudah makan sebanyak 41 resep (100%),
frekuensi pemberian antibiotik terbanyak 4 x 1 sebanyak 13 resep (31,70%), lama
pemberian antibiotik terbanyak kloramfenikol 500 mg 20 tablet 5 hari sebanyak
10 resep (24,40%).