Institusion
Akademi Farmasi Putera Indonesia Malang
Author
Az-zahro’, Sierra Aprilia Junaidah
Wijayanti, Ernanin Dyah
Subject
CA Ilmu (Umum)
Datestamp
2019-08-19 08:28:49
Abstract :
in (Ficus carica) merupakan tanaman yang memiliki aktivitas antioksidan, sehingga dapat
digunakan sebagai alternatif pengobatan penyakit degeneratif salah satunya yaitu hiperurisemia.
Aktivitas antioksidan tersebut dapat ditingkatkan melalui proses fermentasi. Hasil dari proses
fermentasi tersebut berupa teh asam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas
teh asam daun tin sebagai antihiperurisemia pada tikus putih (Rattus norvegicus). Jenis penelitian
ini adalah eksperimen (true experiment), dengan rancangan Post Test Control Group Design.
Sampel penelitian ini dibagi menjadi 5 kelompok dan tiap kelompok terdiri dari 3 ekor tikus.
Kelompok I: Kontrol positif (Allopurinol 1,8 ml/200grBB), II: Kontrol negatif (Pakan tinggi purin
2,16 ml/grBB), III, IV, V: Perlakuan pemberian teh asam daun tin dengan dosis 4ml/200grBB/hari,
5ml/200grBB/hari, 6ml/200grBB/hari selama 8 hari. Pengukuran kadar asam urat dengan
menggunakan metode fotometrik enzimatis. Pengambilan sampel darah melalui vena jantung pada
hari ke 22. Hasil pengukuran kadar asam urat dengan pemberian teh asam daun tin dengan dosis 6
ml/200grBB/hari menunjukkan kadar asam urat paling rendah (3,87 mg/dl) dibandingkan dengan
kontrol positif menunjukkan kadar asam urat dengan rata-rata 4,2 mg/dl. Berdasarkan hasil anova
satu arah menunjukkan adanya perbedaan siginfikan dengan nilai probabilitas < 0,05. Kesimpulan
dari penelitian ini adalah teh asam daun tin dengan dosis 6mL/200gBB/hari memiliki aktivitas
antihiperurisemia terhadap tikus putih (Rattus norvegicus).
Kata Kunci: antihiperurisemia, fermentasi kombucha, teh asam daun tin.