Abstract :
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit yang ditandai oleh keterbatasan aliran
udara di saluran pernapasan yang tidak sepenuhnya reversibel, bersifat progresif dan berhubungan
dengan respons inflamasi paru. Penggunaan terapi inhalasi adalah pemberian obat secara inhalasi
(hirupan) langsung masuk ke dalam saluran pernapasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
tingkat pengetahuan pasien PPOK tentang penggunaan obat inhalasi di poliklinik paru RSI
Aisyiyah Malang. Pelaksanaan survey harus mengetahui diagnosis pasien, pasien yang baru
pertama kali menggunakan obat inhalasi dan belum pernah menggunakan obat inhalasi yang
serupa. Hasil penelitian didapatkan 4 macam karakteristik responden meliputi jenis kelamin, usia,
pendidikan terakhir, dan jumlah penggunaan inhaler. Jenis kelamin pria 36 responden (63,2%),
wanita 21 responden (36,8% ). Usia diatas 40 tahun 40 (70,2%), 21-40 tahun 16 (28,1%).
Pendidikan terakhir SMA 29 (50,9%), S1 13 (22,8%), DIII 8 responden (14,0%), berpendidikan
SMP sejumlah 5 responden (8,8%), sedangkan berpendidikan SD 2 responden (3,5%).
Penggunaan inhaler lebih dari 5 kali yaitu sebanyak 29 responden (50,9%), responden yang
menggunakan inhaler 4-5 kali sejumlah 20 responden (35,1%), responden yang menggunakan
inhaler 2-3 kali yaitu sebanyak 2 responden (3,5%) dan tidak ditemukan responden yang belum
pernah menggunakan inhaler. Tingkat pengetahuan pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik
(PPOK) tentang penggunaan obat inhalasi di poliklinik paru RSI Aisyiyah Malang sangat baik
(87,7%).
Kata Kunci : Penyakit Paru Obstruktif Kronik, Tata kelola PPOK, Penggunaan obat inhalasi