Institusion
Akademi Farmasi Putera Indonesia Malang
Author
Gloria, Shindy
Susilowati, Endang
Subject
AD Farmasi dan Materia Medika
Datestamp
2019-08-20 07:37:55
Abstract :
Pada era Sistem Jaminan Sosial Nasional, peresepan obat dibatasi pada daftar obat yang disepakati oleh Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial, yang sebagian besar adalah obat generik. Banyak masyarakat berpikir bahwa
obat bermerek terkesan lebih ampuh dari pada obat generik. Perlu adanya penelitian mengenai bagaimana
pandangan masayarakat mengenai obat generik dan fakta lain menunjukkan bahwa penelitian serupa di
Indonesia sangat minim. Metode yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang
disebarkan kepada 110 pasien di Apotek El-Rafa Malang dengan menyebarkan kuesioner dan wawancara
terpimpin. Penentuan sampel menggunakan teknik quota sampling. Kuesioner ini terdiri dari Sembilan
pertanyaan dalam kategori pengetahuan, dan terdiri dari Sembilan pertanyaan dalam kategor persepsi. Hasil
memperlihatkan bahwa pengertian obat generik kurang, dengan prosentase 40%, sedangkan tingkat pengetahuan
tentang tujuan obat generik cukup, dengan prosentase 47,2%,dan tingkat pengetahuan tentang kualitas obat
generik cukup dengan prosentase 40,9%. Sedangkan persepsi masyarakat tentang khasiat obat generik
cenderung negatif dengan prosentase 70,9%, sedangkan persepsi masyarakat terhadap harga obat generik juga
negatif dengan prosentase 71,8%, dan persepsi masyarakat tentang mutu obat generik negatif dengan prosentase
64,5%. Kesimpulan penelitian adalah kurangnya tingkat pengetahuan dan persepsi masyarakat yang rendah
terhadap obat generik, dan perlu adanya upaya untuk edukasi guna meningkatkan pengetahuan, dan persepsi
masyarakat terhadap obat generic.
Kata kunci : Obat generik, deskripsi pengetahuan, persepsi