Abstract :
Penyalahgunaan obat yang mengandung prekursor semakin marak di masyarakat kota
Probolinggo. Adapun obat yang sering dibeli oleh masyarakat adalah obat yang mengandung
efedrin dan pseudoefedrin yang termasuk golongan obat bebas terbatas. Kandungan obat efedrin
dan pseudoefedrin sering disalahgunakan karena mempunyai struktur yang sama dengan
ampetamine dan methampenamine atau lebih dikenal dengan nama sabu-sabu. Untuk
menanggulangi penyalahgunaan tersebut maka perlu pengelolaan obat yang mengandung
prekursor yang sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan No.40
tahun 2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengelolaan obat yang mengandung
prekursor di apotek kota Probolinggo. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif pendekatan
kuantitatif. Metode yang dilakukan yaitu dengan cara penyebaran kuisoner terbuka kepada apotek
yang dijadikan sampel dan diisi oleh tenaga kefarmasian. Hasil penelitian menunjukkan 42,8%
apotek dikategorikan sangat baik, 28,5% apotek dikategorikan baik, 23,8% apotek dikategorikan
cukup baik dan 4,7% apotek di kategorikan kurang baik. Secara keseluruhan pengelolaan obat
yang mengandung prekursor di 21 apotek kota Probolinggo dinyatakan sudah baik dengan
persentase 69%.
Kata kunci : Pengelolaan, Obat Prekursor, Apotek, Probolinggo