Abstract :
Secara empiris jeruk nipis, jeruk purut maupun jeruk lemon biasanya digunakan masyarakat sebagai
pengobatan untuk penurun panas, batuk, influenza, mengobati jerawat, radang tenggorokan, dan kandidiasis
( sariawan ). Kandidiasis merupakan penyakit umum yang disebabkan oleh perkembangan jamur Candida
albicans yang berlebih dan menyebabkan infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi dan
perbedaan air perasan jeruk nipis, jeruk purut dan jeruk lemon dalam menghambat pertumbuhan Candida
albicans. Metode yang digunakan yaitu menggunakan difusi sumuran dengan diameter sumuran 8 mm dan
dilakukan 3 kali pengulangan. Hasil pengujian senyawa metabolit sekunder menunjukkan bahwa ketiga air
perasan buah jeruk positif mengandung flavonoid, saponin dan tanin. Diameter zona hambat yang dihasilkan
oleh sampel jeruk nipis sebesar 15,3 mm, jeruk lemon 24,67 mm, dan jeruk purut sebesar 25,5 mm. Berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan aktivitas antifungi antara air
perasan buah jeruk purut, jeruk nipis, dan jeruk lemon.
Kata kunci : Air Perasan Jeruk, Antifungi, Metabolit Sekunder, Candida albicans.