Abstract :
Variasi metode pengeringan mempengaruhi tinggi rendahnya kandungan senyawa saponin
dalam daun waru (Hibiscus tiliaceus L.) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana perbedaan kadar saponin ekstrak daun waru hasil pengeringan sinar matahari dan
pengeringan oven secara spektrofotometri UV-Vis. Metode penelitian meliputi penentuan
rendemen ekstraksi maserasi simplisia daun waru yang telah dikeringkan dengan menggunakan
pelarut metanol p.a, identifikasi skrining fitokimia senyawa saponin yang meliputi pembentukan
busa dan pembentukan cincin biru kehijauan, serta penentuan kadar saponin secara
spektrofotometri Uv-Vis. Hasil rendemen dari ekstrak hasil pengeringan sinar matahari dan
pengeringan oven berturut-turut adalah 9,885±0,524% dan 7,483±0,282%. Hasil skrining fitokimia
daun waru menghasilkan busa yang stabil. Hasil kadar saponin yang diperoleh dari ekstrak hasil
pengeringan sinar matahari dan pengeringan oven berturut-turut adalah 169,871±28,779
mgDE/mL dan 38,311±1,962 mgDE/mL. Berdasarkan uji independent sample T-test nilai sig
kurang dari 0,05 yang artinya terdapat perbedaan kadar saponin yang signifikan. Kesimpulan pada
penelitian ini adalah terdapat perbedaan kadar saponin pada ekstrak daun waru hasil pengeringan
sinar matahari dan pengeringan oven.
Katakunci : daun waru, saponin, pengeringan sinar matahari, pengeringan oven, spektrofotometri
UV-Vis