Institusion
Akademi Farmasi Putera Indonesia Malang
Author
Claudia, Chindiana Wendi
Misgiati, Misgiati
Subject
AD Farmasi dan Materia Medika
Datestamp
2019-08-19 03:32:08
Abstract :
Cangkring merupakan tanaman liar yang biasa hidup dipinggir sungai dan oleh masyarakat
dimanfaatkan sebagai tanaman obat. Masyarakat memanfaatkan daun cangkring sebagai obat cacar air,
gabag dan penyakit kulit lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai toksik LC50 ekstrak
etanol Daun Cangkring (Erythrina fusca Lour.) melalui uji toksisitas menggunakan metode BSLT.
Ekstraksi dilakukan dengan metode Maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Pengujian fitokimia
meliputi alkaloid, saponin, tannin, flavonoid, triterpenoid dan steroid. Uji toksisitas dilakukan dengan
menggunakan metode BSLT untuk menghitung jumlah kematian larva udang yang dimasukkan dalam
empat larutan uji dengan konsentrasi larutan yaitu 1 mg/L, 10 mg/L, 100 mg/L ,1000 mg/L dan larutan
kontrol. Pengamatan dilakukan selama 24 jam. Nilai LC50 didapatkan berdasarkan perhitungan persen
kematian larva udang menggunakan analisis probit. Hasil identifikasi fitokimia menunjukkan bahwa
ekstrak etanol daun Cangkring mengandung alkaloid, tannin dan saponin. Ekstrak etanol daun
Cangkring bersifat toksik terhadap larva udang berdasarkan nilai LC50 <1000 µg/mL yaitu 54,95
µg/mL.
Kata Kunci : Cangkring ( Erythrina fusca Lour. ), Potensi Antikanker, Metode BSLT, Larva Udang
Artemia salina Leach.