DETAIL DOCUMENT
ANALISIS USAHA PENANGKAPAN IKAN DENGAN ALAT TANGKAP JARING CANTRANG OLEH NELAYAN DI PELABUHAN REMBANG
Total View This Week31
Institusion
Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang
Author
RIZAL, LISTYO UTOMO
Subject
Skripsi 
Datestamp
2019-02-08 04:25:48 
Abstract :
ABSTRAKSI Rizal Listyo Utomo, 2017, NIT: 49124428. N, “Analisis Usaha Penangkapan Ikan Dengan Alat Tangkap Jaring Cantrang Oleh Nelayan di Pelabuhan Rembang”, skripsi Program Studi Nautika, Program Diploma IV, Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, Pembimbing I: Dr. Capt. Suwiyadi, M.Pd.,M.Mar, Pembimbing II: H. Suharso, S.H.,S.Pd.,S.E.,M.M Kabupaten Rembang merupakan salah satu kabupaten yang berada di pesisir utara Pulau Jawa yang sebagian besar penduduknya bekerja sebagai nelayan. Jumlah nelayan di Kabupaten Rembang 20.482 orang, yang terdiri dari 3089 orang sebagai juragan dan 16.637 orang sebagai pandega. Pelabuhan Tasik Agung Rembang merupakan satu-satunya PelabuhanPerikanan Pantai (PPP) yang ada di Kabupaten Rembang. Kapal penangkap ikan dengan alat tangkap jaring cantrang, banyak beroperasi di wilayah perairan pantai utara Jawa, termasuk di perairan Kabupaten Rembang yang kemudian mendaratkan hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Rembang. Tujuan dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti adalah, Mengetahui bagaimana persiapan yang dilakukan nelayan sebelum menangkap ikan, mengetahui tingkat pendidikan yang dimiliki oleh awak kapal nelayan, serta mengetahui hasil penjualan ikan yang diperoleh oleh nelayan dan biaya pengeluaran yang dikeluarkan untuk perbekalan dalam sekali berangkat menangkap ikan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan proses sekuensial. Pengumpulan data lewat riset pustaka, wawancara, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi langsung ke Pelabuhan Tasik Agung Rembang, dan peneliti juga melaksanakan wawancara dengan nahkoda kapal cantrang dan pemilik kapal cantrang. Peneliti juga melakukan pengambilan gambar guna mendukung keabsahan data dalam penelitian ini. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa persiapan yang dilakukan kapal cantrang sebelum berangkat yaitu persiapan perbekalan/material dan dokumen-dokumen kapal. Tingkat pendidikan nelayan tergolong rendah, nahkoda dan KKM kapal ikan hanya memiliki Surat Keterangan Kecakapan (SKK). Biaya yang dikeluarkan pemilik kapal untuk perbekalan berkisar antara Rp. 88.000.000,00 - Rp. 94.000.000,00 dan hasil yang diperoleh dari penjualan tangkapan ikan berkisar antara Rp. 120.000.000,00 – Rp. 130.000.000,00. Berdasarkan hasil penelitian sebaiknya persiapan dilakukan dengan sebaik-baiknya. Dinas Pendidikan sebaiknya melakukan penyuluhan tentang pentingnya pendidikan formal untuk meningkatkan sumber daya manusia dan keterampilan nelayan. Kata kunci: Jaring Cantrang, Persiapan, Pendidikan 
Institution Info

Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang