Promosi Digital Desa Wisata Istana Karst Botolempangan untuk Meningkatkan Kunjungan Wisata
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Politeknik Negeri Bali
Author
Azis, Dewi Pratiwi
Murni, Ni Gst Nym Suci
Budarma, I Ketut
Murni, Ni Gst Nym Suci
Budarma, I Ketut
Subject
Ilmu Manajemen
Datestamp
2023-09-14 11:49:47
Abstract :
Penelitian ini menganalisis implementasi promosi digital yang selama ini dilakukan oleh pengelola Desa Wisata Istana Karst Botolempangan dengan tujuan meningkatkan kunjungan wisata melalui digital marketing di Kab. Maros serta untuk menciptakan model digital marketing guna pengembangan pariwisata digital berbasis aplikasi. Geomedic Rural Digital Tourism Model (GRDTM) yang dirancang menggunakan teori bauran pemasaran 4P dan 7P Menurut Hendrayani, E, dkk (2021) serta konsep digital marketing yang dikemukakan oleh Sanjaya, Ridwan dan Tarigan Josua. (2009), konsep desa wisata yang ditetapkan oleh Deputy bidang pengembangan industry dan kelembagaan, Kementerian Pariwisata RI (2019); dan AIDDA yang dikemukakan oleh Kotler dan Keller (2009). Konsep ini dimodofikasi oleh peneliti yang terfokus pada peningkatan kualitas promosi melalui media digital, mengkaji minat wisatawan untuk memutuskan melakukan kunjungan wisata, serta desa wisata yang merupakan kawasan konservasi geopark maros pangkep. Metode yang digunakan secara kualitatif deskriptif dengan teknik analisis data diambil dengan cara yang dikemukakan oleh Miles Hubeman dkk (1994) yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menemukan bahwa pada era saat ini penerapan pengembangan pariwisata digital harus diwujudkan seiring dengan kemudahan akses internet yang sangat mudah didapatkan. Kedepannya model pengmbangan ini diharapkan dapat meningkatan kualitas produk dengan tujuan akhir informasi produk pada Desa Wisata Istana Karst Botolempangan dengan mudah di akses oleh calon wisatawan sehingga dampaknya yaitu peningkatan jumlah kunjungan wisata.
Penelitian ini menganalisis implementasi promosi digital yang selama ini dilakukan oleh pengelola Desa Wisata Istana Karst Botolempangan dengan tujuan meningkatkan kunjungan wisata melalui digital marketing di Kab. Maros serta untuk menciptakan model digital marketing guna pengembangan pariwisata digital berbasis aplikasi. Geomedic Rural Digital Tourism Model (GRDTM) yang dirancang menggunakan teori bauran pemasaran 4P dan 7P Menurut Hendrayani, E, dkk (2021) serta konsep digital marketing yang dikemukakan oleh Sanjaya, Ridwan dan Tarigan Josua. (2009), konsep desa wisata yang ditetapkan oleh Deputy bidang pengembangan industry dan kelembagaan, Kementerian Pariwisata RI (2019); dan AIDDA yang dikemukakan oleh Kotler dan Keller (2009). Konsep ini dimodofikasi oleh peneliti yang terfokus pada peningkatan kualitas promosi melalui media digital, mengkaji minat wisatawan untuk memutuskan melakukan kunjungan wisata, serta desa wisata yang merupakan kawasan konservasi geopark maros pangkep. Metode yang digunakan secara kualitatif deskriptif dengan teknik analisis data diambil dengan cara yang dikemukakan oleh Miles Hubeman dkk (1994) yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menemukan bahwa pada era saat ini penerapan pengembangan pariwisata digital harus diwujudkan seiring dengan kemudahan akses internet yang sangat mudah didapatkan. Kedepannya model pengmbangan ini diharapkan dapat meningkatan kualitas produk dengan tujuan akhir informasi produk pada Desa Wisata Istana Karst Botolempangan dengan mudah di akses oleh calon wisatawan sehingga dampaknya yaitu peningkatan jumlah kunjungan wisata.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
