Analisis Treatment Minyak Transformator Pada Gardu Distribusi DS 0651 Penyulang Pemuda di PT PLN (Persero) ULP Sanur
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Politeknik Negeri Bali
Author
Prasetya, I Made Nova
Abasana, I Gusti Ketut
Sajayasa, I Made
Abasana, I Gusti Ketut
Sajayasa, I Made
Subject
Teknik Elektro
Datestamp
2022-09-15 21:37:06
Abstract :
Transformator adalah salah satu bagian dari sistem tenaga listrik yang dapat menjaga agar kebutuhan listrik tetap terpenuhi secara terus menerus. Transformator distribusi memerlukan pemeliharaan untuk meminimalisir berbagai gangguan dan kerusakan. Gangguan transformator distribusi salah satunya disebabkan karena kebocoran minyak di transformator. Pada saat dilakukan inspeksi transformator pada gardu distribusi DS 0651 ditemukan rembes pada transformator, karena adanya kebocoran pada seal bushing TR dan adanya kerusakan pada oil level sehingga dalam waktu tertentu kondisi transformator akan mengalami penurunan tegangan tembus yang mengakibatkan hubung singkat, oleh sebab itu maka perlu dilakukannya treatment minyak transformator. Saat dilakukan treatment adanya pengukuran tegangan tembus minyak transformator sebelum dan sesudah treatment dengan hasil rata-rata tegangan tembus sebelum treatment sebesar 24,3 kV/2,5 mm sedangkan setelah dilakukan treatment rata-rata tegangan tembus sebesar 60.1 kV/2,5 mm. Selain tegangan tembus mengalami kenaikan juga adanya kenaikan tegangan keluaran transfomator setelah dilakukan treatment.
Transformator adalah salah satu bagian dari sistem tenaga listrik yang dapat menjaga agar kebutuhan listrik tetap terpenuhi secara terus menerus. Transformator distribusi memerlukan pemeliharaan untuk meminimalisir berbagai gangguan dan kerusakan. Gangguan transformator distribusi salah satunya disebabkan karena kebocoran minyak di transformator. Pada saat dilakukan inspeksi transformator pada gardu distribusi DS 0651 ditemukan rembes pada transformator, karena adanya kebocoran pada seal bushing TR dan adanya kerusakan pada oil level sehingga dalam waktu tertentu kondisi transformator akan mengalami penurunan tegangan tembus yang mengakibatkan hubung singkat, oleh sebab itu maka perlu dilakukannya treatment minyak transformator. Saat dilakukan treatment adanya pengukuran tegangan tembus minyak transformator sebelum dan sesudah treatment dengan hasil rata-rata tegangan tembus sebelum treatment sebesar 24,3 kV/2,5 mm sedangkan setelah dilakukan treatment rata-rata tegangan tembus sebesar 60.1 kV/2,5 mm. Selain tegangan tembus mengalami kenaikan juga adanya kenaikan tegangan keluaran transfomator setelah dilakukan treatment.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
