Abstract :
Saat ini, Jakarta masih berjuang dalam mengolah limbah anorganik. Hal ini
disebabkan karena terdapat 7000-ton sampah/hari yang dihasilkan oleh masyarakat
DKI Jakarta di tahun 2017. Hal ini yang menyebabkan Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta terus melakukan mobilisasi terhadap limbah yang dihasilkan menuju
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang, Bekasi. Sejak tahun 2008,
Pemerintah bersama masyarakat terus berusaha mengurangi jumlah sampah yang
dikirim menuju TPA Bantargebang. Tetapi sejauh ini lapisan masyarakat dan
pemerintah di kawasan Rukun Warga (RW) kurang menunjukan langkah konkrit
untuk menunjukan pengurangan jumlah sampah. Penelitian ini berfokus kepada
lingkungan RW yang berpotensi untuk menerapkan Reduce, Reuse dan Recycle
(3R) yang memberikan manfaat untuk masyarakat sendiri. Penelitian ini bertujuan
untuk menggali kriteria perancangan dengan konsep 3R di beberapa kawasan
Jakarta yang memiliki kepadatan penduduk sebesar 15,7 ribu jiwa/km
. Konsep dan
semangat 3R akan disimulasikan menjadi beberapa program ruang dengan
pendekatan Infill. Sehingga penelitian ini dapat diaplikasikan di kawasan Tanjung
Duren Utara yang berpotensi untuk dikembangkan dan di infill berdasarkan analisa
tapak baik makro maupun mikro.