Roti Buaya Sebagai Kuliner Khas Betawi
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Agung Podomoro
Author
Asyam, Muhammad Ramadhan Alif
Nathaniel, Farell
Nathaniel, Farell
Subject
Hotel Business
Datestamp
2023-06-20 08:04:08
Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan informasi mengenai sejarah roti buaya serta untuk mendeskripsikan pengaruh persaingan budaya kuliner di Jakarta dan faktor yang dapat berkontribusi dalam mendukung keberlangsungan roti buaya. Penelitian dilakukan menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan sumber data primer yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber, observasi lapangan, dan rekaman video. Sedangkan data sekunder yang diperoleh adalah berdasarkan artikel berita dan buku. Hasil penelitian menunjukan bahwa roti buaya berdasarkan fungsi sebenarnya bukanlah merupakan kuliner yang dapat dikonsumsi sehari-hari. Roti buaya berdasarkan fungsi sebenarnya hanya diperuntukan sebagai simbol dalam upacara adat pernikahan Betawi. Namun tidak menjadi masalah jika seseorang ingin membuat roti buaya berukuran kecil untuk konsumsi sehari-hari, akan tetapi roti buaya ini tidak dapat digunakan dalam ritual adat pernikahan melainkan hanya ditujukan untuk konsumsi saja. Terdapat tiga komponen yang memiliki kontribusi dalam mendukung keberlangsungan roti buaya diantaranya adalah pemerintah, masyarakat, dan swasta. Tiga komponen tersebut memiliki peranan penting dalam mendukung keberlangsungan roti buaya dengan kapabilitas mereka masing-masing. Penelitian ini berkontribusi pada penyajian informasi mengenai sejarah roti buaya, mendeskripsikan pengaruh persaingan budaya kuliner di Jakarta terhadap roti buaya pada saat ini, dan mendeskripsikan faktor yang dapat mendukung keberlangsungan roti buaya.
Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan informasi mengenai sejarah roti buaya serta untuk mendeskripsikan pengaruh persaingan budaya kuliner di Jakarta dan faktor yang dapat berkontribusi dalam mendukung keberlangsungan roti buaya. Penelitian dilakukan menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan sumber data primer yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber, observasi lapangan, dan rekaman video. Sedangkan data sekunder yang diperoleh adalah berdasarkan artikel berita dan buku. Hasil penelitian menunjukan bahwa roti buaya berdasarkan fungsi sebenarnya bukanlah merupakan kuliner yang dapat dikonsumsi sehari-hari. Roti buaya berdasarkan fungsi sebenarnya hanya diperuntukan sebagai simbol dalam upacara adat pernikahan Betawi. Namun tidak menjadi masalah jika seseorang ingin membuat roti buaya berukuran kecil untuk konsumsi sehari-hari, akan tetapi roti buaya ini tidak dapat digunakan dalam ritual adat pernikahan melainkan hanya ditujukan untuk konsumsi saja. Terdapat tiga komponen yang memiliki kontribusi dalam mendukung keberlangsungan roti buaya diantaranya adalah pemerintah, masyarakat, dan swasta. Tiga komponen tersebut memiliki peranan penting dalam mendukung keberlangsungan roti buaya dengan kapabilitas mereka masing-masing. Penelitian ini berkontribusi pada penyajian informasi mengenai sejarah roti buaya, mendeskripsikan pengaruh persaingan budaya kuliner di Jakarta terhadap roti buaya pada saat ini, dan mendeskripsikan faktor yang dapat mendukung keberlangsungan roti buaya.
File :
31180144_TA_1_Cover.pdf
31180144_TA_2_SuratBebasPlagiat.pdf
31180144_TA_11_BAB1.pdf
31180144_TA_12_BAB2.pdf
31180144_TA_13_BAB3.pdf
31180144_TA_14_BAB4.pdf
31180144_TA_15_BAB5.pdf
31180144_TA_17_DaftarPustaka.pdf
31180144_TA_18_Lampiran.pdf
31180144_TA_3_HalamanPengesahan.pdf
31180144_TA_4_KataPengantar.pdf
31180144_TA_5_PersetujuanPublikasi.pdf
31180144_TA_6_Abstrak.pdf
31180144_TA_7_DaftarIsi.pdf
31180144_TA_8_DaftarGambar.pdf
31180144_TA_9_DaftarTabel.pdf
31180144_TA_10_DaftrLampiran.pdf
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
