DETAIL DOCUMENT
Penereapan Pemberian Teknik Relaksasi Nfafas Dalam Untuk Mengurangi Skala Nyeri Pada Pasien Post Operasi Prostatektomy
Total View This Week0
Institusion
Politeknik Yakpermas Banyumas
Author
Satria, Dimas Budi
Subject
RT Nursing 
Datestamp
2020-08-31 04:39:24 
Abstract :
Benign Prostat Hiperplasi didefinisikan sebagai prolifera dari sel stroma pada prostat, yang menyebabkan pembesaran pada kelenjar prostat. Insiden BPH hanya terjadi pada laki- laki menurut struktur anatomi gejala pertama muncul kurang lebih usia 30 tahun. Di Indonesia pun kasus BPH menjadi urutan kedua setelah batu saluran kemih, dan secara umum diperkirakan hampir 50 % pria Indonesia yang berusia diatas 50 tahun ditemukan menderita penyakit BPH. Oleh karena itu jika dilihat dari 200 juta lebih rakyat Indonesia, maka diperkirakan 100 juta pria, dan yang berusia 60 tahun keatas adalah kira ? kira sejumlah 5 juta, maka dapat dinyatakan kira ? kira 2,5 juta pria Indonesia menderita penyakit (Shwarihadiyanti, 2014). Di Jawa Tengah sendiri, jumlah kasus BPH mencapai 689 kasus dan merupakan penyakit saluran kemih kedua terbesar setelah infeksi saluran kemih yang mencapai 999 (SP2TP Jawa Tengah). Data RSUD Dr. Moewardi Surakarta provinsi Jawa Tengah menunjukan di poli urologi tahun 2015 jumlah pasien BPH yang berobat mencapai 387 kasus pada tahun 2015 (Poli Bedah, 2015). Tujuan : Tujuan yang akan dicapai dalam studi kasus ini adalah mengetahui pengaruh pemberian terapi relaksasi napas dalam untuk mengurangi nyeri pada pasien post BPH. Hasil : Hasil penelitian yang dilakukan selama 3 hari di dapatkan hasil yaitu kedua pasien setelah dilakukan tindakan relaksasi nafas dalam skala nyeri pada pasien berkurang. Kesimpulan : Pemberian teknik relaksasi nafas dalam yang di lakukan satu kali sehari yaitu pada pagi hari, kedua pasien mengalami penurunana skala nyeri. 

Institution Info

Politeknik Yakpermas Banyumas