DETAIL DOCUMENT
Asuhan Keperawatan Pada Ny.T G2 P2 A1 Dengan Abortus Incomplete Di Ruang Flamboyan Rsud. Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto
Total View This Week0
Institusion
Politeknik Yakpermas Banyumas
Author
Rokhmah, Evita Solikhatun
Subject
RT Nursing 
Datestamp
2020-09-17 05:12:28 
Abstract :
Kehamilan adalah rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila ovum dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus yang aterem. Namun tidak jarang pada kehamilan sering berakhir dengan abortus atau biasa disebut dengan keguguran (Sukarni & Wahyu, 2013). Menurut data World Health Organization (WHO) presentase kemungkinan terjadinya abortus cukup tinggi. Sekitar 15-40% angka kejadian, diketahui pada ibu yang sudah dinyatakan positif hamil, dan 60-75% angka abortus terjadi sebelum usia kehamilan mencapai 12 minggu (Lestariningsih, 2008 dalam Elvira 2013). Dari presentase kemungkinan terjadinya abortus yang mencapai 15-40% dengan abortus incomplete 15-25%, abortus imminens 8-16,2%, abortus complete 4-13,5%) (Manuaba, 2002 dalam Pitriani, 2013). Tujuan : Untuk mampu menerapkan proses Asuhan Keperawatan dengan Abortus Incomplete. Hasil : Penulis akan membahas mengenai hasil asuhan keperawatan yang telah dikelola selama 3 hari, yang dilaksanakan mulai pada tanggal 5 April 2018 sampai dengan tanggal 7 April 2018, pada Ny.T G2P1A0 dengan Abortus Incomplete di Ruang Flamboyan RSUD. Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Adapun lingkup pembahasannya, meliputi: pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi. Didapat diagnose yaitu Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis, Ansietas berhubungan dengan perubahan status Kesehatan, Resiko infeksi dengan prosedur invasif (tindakan curettage) Kesimpulan : Penulis mampu melakukan semua tindakan keperawatan sesuai dengan intervensi yang telah di susun sebelumnya. Dalam melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah keperawatan nyerti akut penulis mendapatkan kemudahan karena pasien dan keluarga pasien kooperatif. Penulis tidak menemukan hambatan selama melakukan tindakan. Sebelum adanya tindakan curettage, nyeri tersebut akan tetap selalu ada. Perlunya melakukan preplanning pada pasien dengan abortus sebelum pasien pulang, dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang cara perawatan pasca curettage di rumah. Serta diberikan pendidikan kesehatan yang bertujuan untuk mempersiapkan kehamilan berikutnya serta untuk mencegah terjadinya abortus pada kehamilan berikutnya. Kata Kunci : Asuhan Keperawatan, Abortus Incomplete 

Institution Info

Politeknik Yakpermas Banyumas