Institusion
Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung
Author
Dedi, Kurniawan
Edo, Bawarzi
Toni, Toni
Subject
TJ Mechanical engineering and machinery
Datestamp
2021-09-09 07:08:25
Abstract :
Hasil panen dari perkebunan yang didistribusikan akan disortir kembali saat
memasuki pabrik. Biasanya ada beberapa yang akan dikembalikan karena tidak
memenuhi standar pabrik seperti tandan kelapa sawit yang buahnya banyak lepas dari
tandannya, tandan yang beratnya kurang dari 3 kg dan buah yang belum matang
sehingga ada beberapa buah kelapa sawit dipulangkan yang akan merugikan petani.
Buah sawit yang dikembalikan oleh pabrik dapat dijual kembali apabila buah telah
dipisahkan. Proses pemipilan buah sawit yang dilakukan petani biasanya masih manual
dengan cara menghempaskan tandan ke dudukan besi dan buah sawit yang terlepas dari
tandannya akan tercecer ditanah seperti dilakukan oleh Bapak Roni Gunawan yang
merupakan petani kelapa sawit di Desa Sengir, Kecamatan Payung, Kabupaten Bangka
Selatan, Provinsi Bangka Belitung. Oleh karena itu dibutuhkan mesin sehingga dapat
meningkatkan produktivitas pemipilan para petani. Proses pemipilan dengan mesin
memberikan keuntungan lebih banyak dari pada secara manual seperti penghematan
pada jumlah tenaga kerja, hasil pipilan lebih baik dan waktu pemipilan lebih singkat.
Banyak sekali konsep mesin yang digunakan dilapangan salah satunya mesin yang dibuat
menggunakan sistem saring putar. Metode pelaksanaan penelitian ini menggunakan
metode VDI (Verein Dutsche Ingenieuer/ Persatuan Insinyur Jerman) 2222. Mesin
pemipil tandan buah sawit ini memiliki kapasitas 500 kg/jam dengan dimensi mesin
2250x1150x1580 kecepatan putar sistem 60 rpm. Hasil dari uji coba menunjukan mesin
belum mampu memenuhi tuntutan.
Kata kunci: Pemipilan, saring putar, kelapa sawit