Abstract :
Proses permesinan kini dapat menghasil barang produksi yang bervariatif,
presisi, dan sesuai standar. Tolak ukur untuk hasil proses permesinan dapat dilihat
dari hasil produknya, salah satunya tingkat kehalusan permukaan produk yang
dihasilkan. Semakin halus permukaan produk maka semakin tinggi pula tingkat
kepresisian produk tersebut.Tujuan penelitian eksperimen ini adalah untuk
mengetahui berapa besar kecepatan potong (Vc) dan kedalaman pemotongan
paling sesuai yang dapat menghasilkan benda kerja dengan tingkat kekasaran
permukaan yang paling halus untuk proses pembubutan, terutama pada proses
praktik kerja bubut yang dilakukan oleh mahasiswa di Bengkel Politeknik
Manufaktur Negeri Bangka Belitung.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Variasi kecepatan potong
(Vc) yang digunakan adalah 23 m/menit, 24 m/menit, 25 m/menit. Variasi
kedalaman pemotongan yang digunakan adalah 0,5 mm, 0,8 mm, dan 1,0 mm dan
kecepatan pemakanan (feeding) yang ditetapkan sebesar 0,040 mm/putaran.
Spesimen uji yang berjumlah 9 buah yang telah dilakukan proses permesinan
bubut kemudian dilakukan pengambilan data dengan alat uji kekasaran surface
rouhgness tester.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil pembubutan terbaik mengunakan
kecepatan potong potong (Vc) 23 m/menit adalah menggunakan kedalaman
potong 0,5 mm dengan nilai kekasaran (Ra) sebesar 1,372 ?m, menggunakan
kecepatan potong (Vc) 24 m/menit adalah menggunakan kedalam potong 0,5 mm
dengan niali kekasaran (Ra) sebesar 1,189 ?m dan menggunakan kecepatan
potong (Vc) 25 m/menit adalah menggunakan kedalaman 0,5 mm dengan nilai
kekasaran permukaan (Ra) sebesar 3,14 ?m. Adapun nilai terendah dari proses
pembubutan menggunakan 3 kecepatan potong (Vc) dan 3 kedalaman potong
adalah proses pembubutan menggunakan kecepatan potong (Vc) 24 m/menit
dengan kedalaman 0,5 mm dengan nilai kekasaran permukaan (Ra) sebesar 1,189
?m.
Kata kunci : kekasaran, bubut, St 41, kecepatan, kedalaman, ekperimen.