Abstract :
ABSTRAK
Teknologi Three Dimensional (3D) Printing adalah salah satu terobosan
baru dalam dunia industri manufaktur. Prinsipnya menggunakan additive
manufacturing, mengkonversi data 3D dari Computer Aided Design (CAD) secara
langsung untuk dijadikan prototipe fisik. Teknik additive manufacturing sendiri
telah menarik banyak minat dimulai dari industri sampai kalangan akademik
sebagai bahan penelitian karena dapat memberikan solusi dibidang produksi untuk
menyederhanakan produk-produk dengan desain yang rumit sampai dengan
mengurangi lead time tanpa meninggalkan kualitas cetakannya. Saat ini metode
fused deposition modeling (FDM) paling banyak digunakan dalam pencetakan 3D
karena mudah digunakan, biaya operasional rendah dan ramah lingkungan.
Penelitian ini menggunakan metode Taguchi dengan karakteristik kualitas
semakin besar semakin baik. Desain eksperimen yang digunakan L27 OA dengan
menganalisis Signal to Noise Ratio SNR. Metode tersebut berprinsip terhadap
kekuatan tarik filamen ABS CCTREE.
Untuk mengetahui parameter proses yang sangat berpengaruh pada
kekuatan tarik filamen ABS CCTREE. Parameter proses yang digunakan dalam
penelitian yaitu nozzle temperature (°C), layer thickness (mm), temperature based
plate (°C), print speed (mm/s) dan infill pattern. Urutan parameter yang paling
berpengaruh secara berturut-turut yaitu layer thickness sebesar 40,74%, print speed
9,40%, nozzle temperature sebesar 5,69%, temperature based plate sebesar 5,56%
dan infill pattern sebesar 4,36%. Nilai kekuatan tarik yang paling kuat terjadi pada
eksperimen ke-1 sebesar 41,17 MPa, sedangankan nilai kekuatan tarik untuk
kombinasi optimum. Berdasarkan uji konfirmasi, didapatkan sebesar 45,53 MPa.
Kata Kunci : 3D Printing Fused Deposition Modelling (FDM), ABS CCTREE,
uji tarik, metode Taguchi