DETAIL DOCUMENT
PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK KARBON, ANTRASIT, DAN ARANG KAYU TERHADAP KEKERASAN BAJA AMUTIT DALAM PROSES PERLAKUAN PANAS DENGAN MEDIA PENDINGIN AIR, AIR GARAM, AIR ES, DAN OLI
Total View This Week0
Institusion
Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung
Author
Anggi, Leonardo
Subject
TJ Mechanical engineering and machinery 
Datestamp
2021-09-29 07:30:45 
Abstract :
Didalam dunia industri memiliki banyak permasalahan yang kompleks tentang logam, maka dari itu perlu adanya berbagai variasi perlakuan panas pada logam agar didapatkan produk yang sesuai dengan yang diinginkan. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data tentang pengaruh perlakuan panas terhadap nilai kekerasan baja Amutit dan pengaruh proses hardening dengan tiga jenis media penambah yaitu serbuk karbon, antrasit, dan arang kayu dengan empat variasi media pendinginan yaitu Air Biasa, Air Laut, Air Es dan Oli. Dengan penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat dalam bidang industri manufaktur. Tujuan penelitian adalah Mendapatkan nilai kekerasan yang optimum akibat dari proses perlakuan panas dan pendinginan cepat. Material baja amutit K-460/ AISI 01 termasuk dalam klasifikasi tool steel yang digunakan pada industri manufaktur untuk membantu proses produksi seperti alat pemotongan dan sebagai bahan cetakan untuk bahan plastik. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Baja amutit atau AISI 01 memiliki kekerasan 16.3 HRC tanpa perlakuan. Kekerasan baja amutit ini mampu ditingkatkan melalui perlakukan panas dengan pendinginan cepat. Perlakuan panas yang dilakukan dengan penambahan media karbon aktif lebih keras di bandingkan dengan penambahan media Antrasit dan Media Arang kayu. Kekerasan tertinggi tersebut dipengaruhi oleh bentuk atau dimensi karbon aktif yang lebih halus dibandingkan media lainnya, dimana semakin halus atau kecil dimensi bahan penambah maka akan semakin cepat proses berdisfusi terjadi. Dimana Rata-rata kekerasan untuk penambahan media karbon aktif adalah Air Laut (64,13), Air Biasa (63,46), Oli (63,83), dan Air Es (66,2) dengan satuan HRC, sedangkan untuk media Antrasit yaitu Air Laut (58,26), Air Biasa (54,76), Oli (51,8), dan Air Es (55,8) dengan satuan HRC dan media Arang Kayu sebesar Air Laut (58,33), Air Biasa (51,83), Oli (45,8), dan Air Es (58,8) dengan satuan HRC. 
Institution Info

Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung