DETAIL DOCUMENT
ANALISA KEKAKUAN PADA PELAT BAJA MILD STEEL METODE PEMBENTUKAN “DIMPLE DIES” DENGAN VARIASI JUMLAH LUBANG DAN DIAMETER MATA BOR
Total View This Week0
Institusion
Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung
Author
Nur Kholis, M.Irfan
Subject
TS Manufactures 
Datestamp
2024-02-02 04:22:23 
Abstract :
Kendaraan minibus adalah jenis kendaraan yang dirancang untuk mengangkut sejumlah penumpang, tetapi lebih kecil dibandingkan dengan bus konvensional. Panel body kendaraan minibus biasanya dibuat dengan bahan seperti logam supaya kontruksi kendaraan lebih mewah dan elegan dan bisa memperpanjang umur panel body kendaraan itu sendiri. Namun ada gangguan kenyamanan pada penumpang yang dihasilkan dari mesin, kontruksi jalan, dan pengaruh suspensi kendaraan timbulnya getaran yang berlebih di dalam kabin penumpang, karena kurangnya kekakuan pada panel body kendaraan tersebut. Kekakuan panel pada body kendaraan tersebut bisa ditingkatkan dengan berbagai cara sesuai kebutuhan yang akan digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh diameter mata bor 20 mm dan 25 mm dengan jumlah lubang dimple 16 buah dan 20 buah terhadap frekuensi naturalnya supaya tingkat kekakuannya menjadi optimal setelah dibentuk menjadi pelat dimple tersebut. Metode pengujian dilakukan dengan cara pelat yang telah dibentuk lalu dijepit dimeja uji jepit-jepit dengan alat uji vibroport 80, dimana menggunakan satu sensor dengan posisinya ditengah lalu dilakukan proses pengetukan menggunakan impact hammer pada delapan posisi ketukan. Setelah dilakukan pengujian data hasil pengujian diimput ke aplikasi software untuk dilakukan analisa statistik menggunakan metode taguchi. Berdasarkan hasil dari analisa taguchi untuk nilai s/n rasio ?Smaller Is Better? pelat dimple yang memiliki nilai optimum untuk kekakuannya terhadap frekuensi natural berada pada faktor diameter mata bor dengan nilai level 20 mm dan variasi jumlah lubang dimple dengan nilai level 20 buah dengan nilai frekuensi sebesar 356,54 Hz. Hal ini menyatakan bahwa faktor diameter mata Bor dan jumlah lubang dimple harus memiliki nilai yang sama agar frekuensi alami dari pelat yang berbentuk dimpel rendah dan tingkat kekakuannya menjadi optimal. Kata kunci : Mobil minibus, Getaran, Kekakuan Pelat, Frekuensi Natural, Dimple Dies 
Institution Info

Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung