Abstract :
Pengukuran geometrik merupakan salah satu cara dalam pengambilan data untuk
mendapatkan kelurusan pada proses pemesinan bubut. Penyimpangan bentuk
geometri dan keausan mesin perkakas, seperti yang terjadi pada mesin bubut
Geminis-Ge 5-650 S di Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung yang
berusia lebih dari 20 tahun, dapat mengakibatkan penurunan kualitas benda kerja
yang dihasilkan . Tujuan dari penelitian ini yaitu memperoleh nilai kelurusan yang
terkecil yang didapatkan dari proses Bubut Geminis dengan parameter yang
digunakan untuk mementukan tingkat kelurusan dari permukaan material baja ST
42 dengan menggunakan Kecepatan putar dan Kedalaman pemotongan. Metode
yang digunakan ini adalah metode Taguchi. Pada rancangan pengujian
menggunakan orthogonal array L9 (32
) dengan tiga kali replikasi dengan faktor
parameter yaitu Kecepatan putar dan Kedalaman pemotongan parameter yang
diambil dari hasil analisis telah didapat menggunakan material baja ST 42 dan
setelah itu diuji menggunakan alat untuk mengukur kelurusan yaitu Dial Indikator.
Hasil yang diperoleh adalah data selisih ketidaklurusan 7,417µm. Didapatkan
parameter yang paling berkontribusi terhadap kelurusan benda kerja adalah
kedalaman pemakanan dengan persentase mencapai 47.514% sedangkan untuk
parameter rpm hanya berkontribusi sebesar 13.232%.
Kata Kunci: Baja; ST 42; Metode; Taguchi; kelurusan