DETAIL DOCUMENT
Asuhan Keperawatan Jiwa dengan Gangguan Presepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran pada kasus Sizofrenia terhadap Tn. A di Wilayah Kerja Puskesmas Kotabumi II Tanggal 13 – 16 Mei 2019
Total View This Week0
Institusion
Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang
Author
Sari, Juwita Ratna
Subject
R Medicine (General) 
Datestamp
2020-01-07 03:20:09 
Abstract :
Kasus Orang Dengan Gangguann Jiwa (ODGJ) dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung Utara dan Puskesmas Kotabumi II bahwa pada tahun 2018 terdapat 703 kasus gangguan jiwa, 53% pasien dengan Ganguan Sensori Persepsi: Halusinasi, pada tahun 2019 triwulan pertama Januari-Maret sebanyak 711 kasus dimana 33,3% kasus gangguan jiwa dengan Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi . Sementara itu data Puskesmas Kotabumi II Lampung Utara, kasus gangguan jiwa tahun 2017 sampai 2018 terdapat 41 kasus dimana 22 (53%) dengan Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi . Angka terjadinya halusinasi cukup tinggi, bila tidak diatasi dengan baik dapat menimbulkan risiko yang lebih berat. Berdasarkan hal tersebut, maka rumusan masalah pada laporan ini adalah bagaimana gambaran asuhan keperawatan dengan gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran pada Tn. A di wilayah kerja Puskesmas Kotabumi II. Tujuan penulisan laporan tugas akhir ini agar memperoleh gambaran penerapan asuhan keperawatan jiwa secara nyata pada klien Tn.A pada kasus skizofrenia dengan masalah keperawatan Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi pendengaran di Puskesmas Kotabumi II Lampung Utara. Hasil pengkajian yang didapat pada kasus Tn A adalah klien mengatakan masih mendengar suara-suara, suara tersebut muncul saat sendiri, klien masih suka menyendiri di kamar, klien mengatakan terkadang malu untuk keluar rumah Diagnosa yang di dapat pada pengkajian Tn. A yaitu Gangguan Sensori Presepsi : Halusinasi Pendengaran, Isolasi sosial, dan Harga Diri Rendah. Intervensi dan implementasi yang penulis lakukan pada diagnosa halusinasi pendengaran meliputi 4 strategi pelaksanan yaitu mengenal halusinasi dan cara mengontrol halusinasi dengan menghardik, minum obat, bercakap-cakap, melakukan kegiatan sehari-hari. Evaluasi yang didapatkan saat ini Tn. A dapat melakukan empat cara mengontrol halusinasi menghardik, minum obat, bercakap-cakap dan melakukan kegiatan sehari-hari tetapi dalam meminum obat klien masih di ingatkan keluarga. Simpulan didapatkan gambaran secara nyata asuhan keperawatan jiwa pada Tn. A dengan Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi pendengaran mulai dari pengkajian, diagnosa, rencana tindakan keperawatan jiwa, implementasi, evaluasi dan dokumentasi. Saran yang diberikan kepada pihak Puskesmas Kotabumi II diharapkan untuk menerapkan strategi pelaksanaan klien dengan halusinasi pada saat melakukan kunjungan kerumah klien dan saat klien mengambil obat ke Puskesmas. Kata Kunci : Asuhan Keperawatan Jiwa Gangguan Presepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran. Daftar bacaan: 19 (2007-2019) 
Institution Info

Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang