Institusion
Poltekkes Kemenkes Bengkulu
Author
KARUNIA PUTRI, SEPTI
Cortis Maigoda, Tonny
Okfrianti, Yenni
Jumiyati, Jumiyati
Nur, Edy
Subject
R Medicine (General)
Datestamp
2024-12-10 03:30:31
Abstract :
Peningkatan konsumsi makanan cepat saji (fast food)
merupakan salah satu faktor penyebab obesitas. Salah satu makanan fast food
yaitu bakso makanan khas indonesia yang sangat di gemari masyarakat, baik
anak- anak, remaja, maupun dewasa, bakso di indonesia umumnya berbahan baku
daging sapi, namun beberapa tahun terakhir ini terjadi kelangkangan daging sapi,
sehingga produsen harus membeli daging sapi impor, hal tersebut mendorong
peneliti untuk menghasilkan bakso dari daging lain salah satunya daging ikan
tongkol.
Metode: Penelitian ini bersifat eksperimen (experiment research), rancangan
yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL). Dalam penelitian ini
perlakuan dilakukan untuk mengetahui daya terima bakso dengan menggunakan
tepung gembili dan tepung rumput laut berdasarkan organoleptik warna, aroma,
rasa, dan tekstur yang dilakukan terhadap 30 orang panelis terlatih. Uji yang
digunakan yaitu Kruskall-Wallis dan Mann-Whitney.
Hasil: Penelitian dari tiga produk yang diuji (Formula 1, Formula 2, Formula 3)
menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan terhadap daya terima organoleptik
warna (p=0,894) dan rasa (p=0,394), sedangkan daya terima organoleptik aroma
(p=0.041) dan tekstur (p=0.012) menunjukkan bahwa adanya perbedaan. Maka
pada daya terima organoleptik aroma dan tekstur dilanjutkan dengan uji Mann-
Whitney.
Kesimpulan: Dari tiga perlakuan bakso dengan pemanfaatan tepung gembili dan
tepung rumput laut pada pembuatan bakso ikan tongkol terhadap daya terima
organoleptik dan kadar serat pada remaja obesitas didapatkan produk yang paling
disukai adalah Formula 2 dengan kadar serat 2,01.