Institusion
Poltekkes Kemenkes Bengkulu
Author
PUSPITA ANGGRAINI, VERA
Haya, Miratul
Wahyu, Tetes
Rizal, Ahmad
Iswati, Iswati
Subject
R Medicine (General)
Datestamp
2024-12-10 03:35:15
Abstract :
Tekanan darah adalah daya yang digunakan oleh arus darah yang
menuju dinding pembuluh darah nadi. Tekanan darah yang masih dianggap
normal adalah 120/80 mmHg. Salah satu faktor risiko yang mempengaruhi
tekanan darah adalah konsumsi lemak dan status gizi. Konsumsi lemak dan
kelebihan berat badan juga meningkatkan risiko terjadinya hipertensi.
Berdasarkan survey hasil pendahuluan pada 10 sampel 100% di dapatkan 60%
mengkonsumsi lemak lebih, 50% dengan status gizi obesitas. Data tekanan darah
didapatkan 60% tekanan darah sistolik tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan konsumsi lemak dan status gizi dengan tekanan darah
sistolik pada wanita menopause di Posyandu Lansia Kelurahan Dermayu
Kabupaten Seluma Tahun 2021.
Metode Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan
cross sectional. Data konsumsi lemak diperoleh dengan menggunakan formulir
semi kuantitatif FFQ yang dikonsumsi dalam satu bulan terakhir. Dan data status
gizi diperoleh dengan pengukuran tinggi badan dan berat badan menggunakan
microtoicedan timbangan injak. Serta data tekanan darah diperoleh dengan
pengukuran menggunakan Shygmomanometer digital. Sampel dalam penelitian ini
sebanyak 56 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Uji statistik
menggunakan uji kolerasi person.
Hasil Konsumsi lemak pada responden rata-rata 70,16 gram/hari. Indeks massa
tubuh responden rata-rata 25,94 kg/m². Tekanan darah sistolik pada responden
rata-rata 136,66 mmHg. Ada hubungan yang bermakna antara konsumsi lemak
dengan tekanan darah sistolik (p= 0,001) dengan hubungan kekuatan sedang
berpola positif (r=0,429). Ada hubungan yang bermakna antara status gizi dengan
tekanan darah sistolik (p= 0,001) dengan hubungan kekuatan sedang berpola
positif (r=0,431).
SaranDiharapkan bagi wanita menopause dan masyarakat untuk aktif dalam
kegiatan penyuluhan atau konseling yang diberikan, bagi puskesmas dapat
memberikan edukasi dan konseling kepada masyarakat, dan bagi peneliti
selanjutnya dapat mengembangkan variabel bebas.