Institusion
Poltekkes Kemenkes Bengkulu
Author
HASARI, TIARA
Cortis Maigoda, Tonny
Kamsiah, Kamsiah
Wahyudi, Anang
Iswati, Iswati
Subject
R Medicine (General)
Datestamp
2024-12-10 03:28:55
Abstract :
Biskuit merupakan salah satu makanan tambahan yang banyak dikonsumsi
oleh masyarakat. Biskuit dapat dikonsumsi setiap saat dan mudah dibawa kemana
saja dengan umur simpan ± 1 tahun. Biskuit sering kali dikonsumsi sebagai
makanan selingan disamping makanan pokok. Biskuit dapat dipandang sebagai
media yang baik sebagai salah satu jenis pangan yang dapat memenuhi kebutuhan
khusus manusia.
Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui daya terima biskuit bayam
dengan penambahan tepung ikan teri. Penelitian ini bersifat eksperimen dengan
rancangan acak lengkap menggunakan tiga perlakuan. Jenis perlakuan pada
penelitian ini adalah tepung bayam 30 gr dan tepung ikan teri 25 gr (F1), tepung
bayam 30 gr dan 50 gr tepung ikan teri (F2), 30 gr tepung bayam dan 75 gr
tepung ikan teri (F3). Analisis statistik dilakukan dengan uji hedonik untuk
mengetahui tingkat kesukaan panelis dan dilanjutkan dengan menggunakan
analisis non parametrik uji Kruskal Wallis untuk mengetahui adakah pengaruh
pada biskuit.
Hasil Penelitian dari tiga produk yang diuji (Formula 1, Formula 2, Formula
3) menunjukkan bahwa adanya pengaruh terhadap daya terima organoleptik warna
(p=0.000) aroma (p=0,000) dan rasa (p=0.000) sedangkan daya terima
organoleptik tekstur (p=0.127) tidak ada pengaruh.
Kesimpulan dari tiga perlakuan biskuit dengan formula biskuit dengan
tepung bayam (Amarathus Tricolor) dan tepung ikan teri (Stolephorus sp) sebagai
makanan selingan untuk anak balita didapatkan produk yang paling disukai
adalah Formula 1. Biskuit formula 1 mengandung energi 63,1 kkal, protein 1,94
gr, lemak 3,23 gr, karbohidrat 7,59 gr.