Institusion
Poltekkes Kemenkes Bengkulu
Author
Mustaqim, Ali
Khoirini, Fatimah
Buana, Chandra
Nurbaiti, Nurbaiti
Subject
R Medicine (General)
Datestamp
2024-05-14 03:19:06
Abstract :
ABSTRAK
Latar Belakang: Stroke non-hemoragik adalah kondisi penyakit pada sistem saraf
pusat yang disebabkan oleh pembentukan bekuan darah. Bekuan darah tersebut
menghalangi aliran darah di pembuluh darah, mengurangi pasokan oksigen ke otak,
dan mengganggu fungsi sistem saraf. Stroke non-hemoragik dapat mengakibatkan
gangguan mobilitas fisik, dimana seseorang mengalami ketidakmampuan atau
keterbatasan gerakan fisik pada satu atau beberapa ekstremitas yang membuatnya
membutuhkan bantuan orang lain atau alat bantu untuk melakukan mobilitas fisik.
Masalah mobilitas fisik yang muncul pada pasien stroke dapat diatasi melalui
latihan fisik yang melibatkan mobilisasi dini dan Range of Motion Exercise. Studi
kasus ini bertujuan untuk memungkinkan penulis untuk melaksanakan dan
mengetahui efektivitas ROM Exercise pada pasien stroke non-hemoragik dengan
masalah gangguan mobilitas fisik. Metode: Penelitian ini menggunakan desain
penelitian deskriptif dalam bentuk studi kasus, dengan pendekatan proses
keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi. Fokus implementasi keperawatan ditujukan pada
gangguan mobilitas fisik pasien SNH melalui pemberian ROM Exercise. Subjek
studi kasus ini terdiri dari satu kasus, yaitu seorang pasien dengan diagnosis medis
stroke non-hemoragik (SNH) yang dirawat di Ruang Raflesia RSUD Kabupaten
Rejang Lebong. Hasil: Hasil penelitian, terlihat bahwa kekuatan otot pasien
mengalami peningkatan setelah menjalani ROM Exercise selama 3 x 24 jam pagi
dan sore dengan kekuatan otot pasien meningkat dari 3 menjadi 4. Kesimpulan:
Tindakan keperawatan ROM Exercise terbukti efektif dalam meningkatkan
kekuatan otot pada ekstremitas pasien stroke non-hemoragik.
Kata Kunci: Stroke Non Hemoragik, Range of Motion Exercise