Faktor-Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian ISPA pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Ratu Agung Kota Bengkulu Tahun 2018
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Poltekkes Kemenkes Bengkulu
Author
Sari, Nurjannah Novita
Rachmawati, Rachmawati
Kurniawati, PS
Ismiati, Ismiati
Andeka, Wisuda
Rachmawati, Rachmawati
Kurniawati, PS
Ismiati, Ismiati
Andeka, Wisuda
Subject
R Medicine (General)
Datestamp
2021-06-08 08:45:22
Abstract :
ISPA merupakan salah satu penyebab kematian tersering pada anak di negara sedang berkembang. Insiden menurut kelompok umur balita diperkirakan 0,29 episode per anak per tahun di negara berkembang dan 0,05 episode per anak per tahun di negara maju. Berdasarkan data dari Dinkes Kota Bengkulu tahun 2016, ISPA berada pada urutan pertama dari sepuluh penyakit terbanyak di kota Bengkulu dengan kejadian ISPA terbanyak 13,56% di Puskesmas Ratu Agung. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Ratu Agung Kota Bengkulu tahun 2018. Penelitian ini menggunakan survey analitik dengan pendekatan case control. Jumlah sampel penelitian sebanyak 88 yang terdiri dari 44 sampel kelompok kasus dan kontrol. Uji statistik yang digunakan adalah chi-square dan Regresi Binary Logistic. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan antara jenis kelamin (p=0,006), pemberian ASI Eksklusif (p=0,017) dan paparan asap rokok (p=0,001) dengan kejadian ISPA pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Ratu Agung Kota Bengkulu Tahun 2018. Tidak ada hubungan antara umur anak (p=0,519) dengan kejadian ISPA pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Ratu Agung Kota Bengkulu Tahun 2018. Faktor risiko yang paling dominan terhadap kejadian ISPA pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Ratu Agung Kota Bengkulu Tahun 2018 yaitu paparan asap rokok. Diharapkan tenaga kesehatan dapat memberikan penyuluhan dan pembinaan terhadap masyarakat tentang pencegahan ISPA khususnya mengenai faktor risiko paparan asap rokok dengan memberdayakan masyarakat agar ikut serta dalam melaksanakan 7 program pemerintah tentang penanggulangan rokok dan membangun KTR (Kawasan Tanpa asap Rokok).
ISPA merupakan salah satu penyebab kematian tersering pada anak di negara sedang berkembang. Insiden menurut kelompok umur balita diperkirakan 0,29 episode per anak per tahun di negara berkembang dan 0,05 episode per anak per tahun di negara maju. Berdasarkan data dari Dinkes Kota Bengkulu tahun 2016, ISPA berada pada urutan pertama dari sepuluh penyakit terbanyak di kota Bengkulu dengan kejadian ISPA terbanyak 13,56% di Puskesmas Ratu Agung. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Ratu Agung Kota Bengkulu tahun 2018. Penelitian ini menggunakan survey analitik dengan pendekatan case control. Jumlah sampel penelitian sebanyak 88 yang terdiri dari 44 sampel kelompok kasus dan kontrol. Uji statistik yang digunakan adalah chi-square dan Regresi Binary Logistic. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan antara jenis kelamin (p=0,006), pemberian ASI Eksklusif (p=0,017) dan paparan asap rokok (p=0,001) dengan kejadian ISPA pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Ratu Agung Kota Bengkulu Tahun 2018. Tidak ada hubungan antara umur anak (p=0,519) dengan kejadian ISPA pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Ratu Agung Kota Bengkulu Tahun 2018. Faktor risiko yang paling dominan terhadap kejadian ISPA pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Ratu Agung Kota Bengkulu Tahun 2018 yaitu paparan asap rokok. Diharapkan tenaga kesehatan dapat memberikan penyuluhan dan pembinaan terhadap masyarakat tentang pencegahan ISPA khususnya mengenai faktor risiko paparan asap rokok dengan memberdayakan masyarakat agar ikut serta dalam melaksanakan 7 program pemerintah tentang penanggulangan rokok dan membangun KTR (Kawasan Tanpa asap Rokok).
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
