Abstract :
Penelitian ini berjudul ?Implementasi Tasawuf dalam Kehidupan
Masyarakat Era Globalisasi ?(Menurut Pemikiran Hamka)?. Masyarakat di era
globalisasi terperangkap dalam pola pikir rasional dan mencampakkan dimensi
batin, dalam arti hanya memikirkan kehidupan duniawi semata tanpa
menghiraukan kehidupan ukrawi, akibatnya terjadi penyimpangan disegala sektor
kehidupan, seperti; korupsi, penindasan terhadap kaum lemah, penyalahgunaan
obat-obatan terlarang, eksploitasi sumber daya alam hingga menimbulkan
kerusakan lingkungan, dekadensi moral dan lain sebagainya. Kondisi tersebut
disebabkan oleh penyakit masyarakat modern seperti materialistik
(mengutamakan materi), hedonistik (memperturutkan kesenangan dan kelezatan
syahwat), totaliteristik (ingin menguasai semua aspek kehidupan). Namun
kemodernan dan gaya hidup yang mementingkan materi ternyata tidak memberi
kebahagiaan, disamping jasmani, manusia juga memerlukan kebahagiaan rohani.
Untuk itu manusia membutuhkan penopang kekuatan jiwa. Hamka menawarkan
alternatif agar mereka mandalami dan menjalankan praktik tasawuf. Dimana
secara filsafat sufisme itu lahir dari salah satu komponen dasar agama Islam, yaitu
Iman, Islam dan Ihsan.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) sehingga
data yang diperoleh berasal dari kajian teks atau buku-buku yang relevan dengan
pokok masalah di atas. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif kualitatif
yaitu menggambarkan pemahaman tentang pelaksanaan tasawuf modern menurut
pemikiran Hamka.
Dalam pembahasan ini dapat dipahami bahwa tasawuf yang ditawarkan
Hamka cocok untuk masyarakat di era globalisasi. Dimana tasawuf modern
Hamka menggunakan terminologi tasawuf klasik untuk menjelaskan tasawuf
modern nya. Tahapan tersebut seperti takhalli, tahalli dan tajalli. Tasawuf yang
diajarkan Hamka lebih mengutamakan kebersihan hati. Bersumber dari kejernihan
hati inilah ajaran-ajaran tasawuf bisa memberikan dampak positif bagi pelakunya.
Dimana tasawuf modern Hamka bukan anti kemoderenan, penghambat kreatifitas
serta penghalang kemajuan. Akan tetapi justru mengarahkan manusia untuk
bersikap progresif, aktif dan produktif. Karena dunia dalam sistem eskatologi
Islam hanyalah perantara menuju akhirat, maka alat atau perantara itu harus
dimaksimalkan penggunaannya. Tasawuf modern merupakan salah satu solusi dan
jembatan untuk menuju kebahagiaan baik di dunia dan di akhirat dengan empat
konsep yaitu, 1. Konsep ikhlas. 2. Konsep khauf. 3. Konsep zuhud. 4. Konsep
tawakkal.