DETAIL DOCUMENT
IMPLEMENTASI TASAWUF DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT DI ERA GLOBALISASI (Menurut Pemikiran Hamka)
Total View This Week0
Institusion
Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
Author
Wasi'ati, Wasi'ati
Subject
 
Datestamp
2021-09-13 04:41:14 
Abstract :
Penelitian ini berjudul ?Implementasi Tasawuf dalam Kehidupan Masyarakat Era Globalisasi ?(Menurut Pemikiran Hamka)?. Masyarakat di era globalisasi terperangkap dalam pola pikir rasional dan mencampakkan dimensi batin, dalam arti hanya memikirkan kehidupan duniawi semata tanpa menghiraukan kehidupan ukrawi, akibatnya terjadi penyimpangan disegala sektor kehidupan, seperti; korupsi, penindasan terhadap kaum lemah, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, eksploitasi sumber daya alam hingga menimbulkan kerusakan lingkungan, dekadensi moral dan lain sebagainya. Kondisi tersebut disebabkan oleh penyakit masyarakat modern seperti materialistik (mengutamakan materi), hedonistik (memperturutkan kesenangan dan kelezatan syahwat), totaliteristik (ingin menguasai semua aspek kehidupan). Namun kemodernan dan gaya hidup yang mementingkan materi ternyata tidak memberi kebahagiaan, disamping jasmani, manusia juga memerlukan kebahagiaan rohani. Untuk itu manusia membutuhkan penopang kekuatan jiwa. Hamka menawarkan alternatif agar mereka mandalami dan menjalankan praktik tasawuf. Dimana secara filsafat sufisme itu lahir dari salah satu komponen dasar agama Islam, yaitu Iman, Islam dan Ihsan. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) sehingga data yang diperoleh berasal dari kajian teks atau buku-buku yang relevan dengan pokok masalah di atas. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif kualitatif yaitu menggambarkan pemahaman tentang pelaksanaan tasawuf modern menurut pemikiran Hamka. Dalam pembahasan ini dapat dipahami bahwa tasawuf yang ditawarkan Hamka cocok untuk masyarakat di era globalisasi. Dimana tasawuf modern Hamka menggunakan terminologi tasawuf klasik untuk menjelaskan tasawuf modern nya. Tahapan tersebut seperti takhalli, tahalli dan tajalli. Tasawuf yang diajarkan Hamka lebih mengutamakan kebersihan hati. Bersumber dari kejernihan hati inilah ajaran-ajaran tasawuf bisa memberikan dampak positif bagi pelakunya. Dimana tasawuf modern Hamka bukan anti kemoderenan, penghambat kreatifitas serta penghalang kemajuan. Akan tetapi justru mengarahkan manusia untuk bersikap progresif, aktif dan produktif. Karena dunia dalam sistem eskatologi Islam hanyalah perantara menuju akhirat, maka alat atau perantara itu harus dimaksimalkan penggunaannya. Tasawuf modern merupakan salah satu solusi dan jembatan untuk menuju kebahagiaan baik di dunia dan di akhirat dengan empat konsep yaitu, 1. Konsep ikhlas. 2. Konsep khauf. 3. Konsep zuhud. 4. Konsep tawakkal. 
Institution Info

Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang