Abstract :
Skripsi ini berjudul ?Kritik Seyyed Hossein Nasr Terhadap Krisis Alam
Lingkungan?.
Permasalahan krisis alam lingkungan ini merupakan permasalahan yang
dihadapi zaman modern. Akan tetapi dari sekian banyak para ahli yang membahas
tentang alam lingkungan beserta kritik-kritiknya hanya sedikit yang memahami
bahwasanya krisis yang dialami dunia modern ini ialah berkat penghancuran jiwa
manusia di zaman modern melalui cara pandang yang mula-mula masuk ke dalam
selubung ideologi intelektual masyarakat modern seperti yang dipahami Seyyed
Hossein Nasr. Pokok pembahasan pada penelitian ini ialah bagaimana kritik
Seyyed Hossein Nasr terhadap krisis alam lingkungan yang terjadi, serta
bagaimanakah pola kritik yang dianut Seyyed Hossein Nasr dalam mengkritik
krisis alam lingkungan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kritik Nasr terhadap cara pandang
dan perilaku manusia atas alam serta pola kritik yang dianut Seyyed Hossein Nasr
dalam mengkritik krisis alam lingkungan. Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian Library Research dengan menggunakan data-data kualitatif yang focus
pada kajian pemikiran tokoh Seyyed Hossein Nasr. Sumber data primer adalah
karya-karya Seyyed Hossein Nasr dan data sekunder adalah data-data yang
relevan dengan tema skripsi. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian
ini ialah dialektika, interpretasi dan analisis histori.
Hasil penelitian ini yakni: Krisis ekologi pada masa modern sekarang ini
bukanlah krisis ekologi belaka, melainkan sebuah krisis nilai dan pemaknaan
manusia. Yang lahir dari konsep filsafat Descartes dan paradigma cartesian
newtonian yang pada akhirnya menciptakan cara pandang baru terhadap alam
semesta yakni cara pandang mekanistis yang menjadi model cara pandang
dominan terhadap alam semesta yang pada akhirnya memutuskan hubungan
manusia dengan hal yang paling esensial yang mendasari semua benda pada alam
semesta ini yakni aspek-aspek transendental untuk itu Seyyed Hossein Nasr
menawarkan perombakan orientasi paradigma yang mendasari pemikiran manusia
terhadap alam semesta dengan menggunakan metode kaum tradisionalis yang
tidak lain dan tidak bukan adalah filsafat parenial setelah merubah dasar atau
konsep yang mendasari pemikiran manusia atas alam maka perilaku manusia atas
alampun akan berubah kearah yang lebih baik karena menganggap alam semesta
sebagai sesuatu yang hidup dan memiliki aspek-aspek spiritual. Selain dari pada
itu pola kritik yang dianut Seyyed Hossein Nasr dalam mengkritisi alam
lingkungan lebih mengacu kepada pola kritik refleksi diri Habermas. Akan tetapi
tidak secara eksplisit pola kritik yang dianut Seyyed Hossein Nasr sama seperti
Habermas melainkan perbedaannya terletak pada Habermas menghilangkan atau
membuang dogmatisisme yang menghambat kejernihan berpikir manusia berbeda
dengan Seyyed Hossein Nasr justru mengembalikan dogma-dogma agama yang
telah direduksi pada zaman modern sekarang ini.