Abstract :
Penelitian ini berjudul ?TERAPI DZIKIR DALAM MENGATASI
KECANDUAN PORNOGRAFI PADA KLIEN ?A? DI KELURAHAN
TALANG KELAPA KECAMATAN ALANG-ALANG LEBAR
PALEMBANG?. Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah kecanduan
pornografi pada klien, masalah yang muncul dan dirasakan ditimbulkan akibat dari
kecanduan pornografi terhadap psikologis klien dalam kehidupan sehari-hari, faktor?faktor penyebab klien mengalami kecanduan pornografi, dan bagaimana bimbingan
terapi dzikir dalam mengatasi kecanduan pornografi pada klien.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi
kasus. Peneliti ini melakukan penelitian dan mengkaji lebih dalam dengan
menggunakan metode pengumpulan data melalui wawancara secara mendalam (in?depth) dari berbagai sumber data yang dibutuhkan, observasi kepada subjek,
dokumentasi dan menggunakan metode analisis data dengan penjodohan pola,
ekplanasi dan analisis deret waktu.
Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa klien memiliki gangguan psikologis
seperti perubahan merasakan perasaan resah, gelisah, cemas, jengkel, mudah
merasakan perasaan tesinggung, marah (mudah panas tanpa alasan), malas, melamun,
pelupa, sulit konsentrasi, lambat berpikir, kurang percaya diri dalam berkomunikasi
dan malas beribadah. Sementara faktor-faktor yang menyebabkan klien mengalami
kecanduan pornografi terbagi atas dua faktor diantaranya adalah faktor eksternal
disebabkan oleh adanya ajakan dari teman klien, sehingga klien mengalami addiction
dan berlangsung terus menerus hingga saat ini dan faktor internal disebabkan oleh
lemahnya kontrol diri yang ada pada diri klien. Hasil evaluasi setelah klien diberikan
bimbingan terapi dzikir klien mengalami beberapa perubahan diantaranya adalah
berkurangnya frekuensi kecanduan (mengkonsumsi pornografi) yang terjadi pada diri
klien, mengubah pola pikir menjadi lebih positif klien dapat berpikir secara luas
mencapai kesadaran diri secara penuh dalam memandang pornografi dan hakikat
dirinya sebagai manusia serta konsisten dalam meniatkan sesuatu agar dapat
beraktivitas normal tidak tergantung dengan aktivitas yang selalu ia inginkan,
mengubah perilaku klien menjadi lebih baik dengan menenangkan hati dari perasaan
mudah marah (panas) tanpa alasan, cemas, gelisah dan meningkatkan kepercayaan
diri mampu berkomunkiasi berinteraksi serta beradaptasi dengan baik, dan mulai
meningkatnya aktivitas ibadah lebih bisa mengendalikan dirinya untuk lebih rajin
beribadah melaksanakan kewajiban sholat lima waktu