Abstract :
Sejak munculnya Covid-19 pendidikan di Indonesia menerapkan sistem pembelajaran daring yang sudah jadi keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang ditetapkan
dalam Surat Edaran Nomor 15 untuk memperkuat Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang
Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa DaruratCoronavirus Disease (Covid?19).Khusunyapenerapan pada tingkat TK menimbulkan suatu permasalahan bagi para orang
tua dan anak-anak, karena banyak orang tua mengeluhkan metode pembelajaran ini seperti komunikasi yang digunakan, hambatan mengenai teknologi sebagai penunjang belajar dan
sebagainya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komunikasi yang terjalin antara orang tua dengan anak serta mengetahui apa saja hambatan yang dialami orang tua
selama pembelajaran daring dengan berlandaskan teori Interaksionisme Simbolik. Adapun metode penelitian yang digunakan ialah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data
berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan dari ketiga konsep Mead dan Interpersonal Skill, aspek keterampilan komunikasi yang
dimiliki orang tua selama pembelajaran daring terjalin efektif dan hubungannya erat. Namun pada metode pembelajaran daring yang dipraktekan kepada anak TK kurang efektif
dilakukan. Disamping itu juga terdapat hambatan yang terjadi selama pembelajaran diantaranya kesulitan mengakses sinyal atau jaringan, kesulitan dalam biaya membeli kuota
internet, keterbatasan memiliki handphone android, kesibukan orang tua seperti bekerja dan berjualan serta kesulitan terdapat dalam diri anak-anak seperti malas belajar, bosan, dan suasana hati tidak menentu.